Wali Kota larang pengangguran tinggal di Depok
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail meminta agar pendatang baru yang tidak mempunyai pekerjaan tidak tinggal di Kota Depok. Sebab kehadiran mereka di Depok, hanya akan menambah beban Pemerintah pemerintah. Saat ini, angka migrasi per tahun di Depok, telah mencapai 5 persen dari jumlah penduduk.
"Warga yang bukan Depok, sebaiknya jika tinggal di Depok sudah punya pekerjaan. Jika tidak jangan nongkrong di Depok. Jangan modal nekat. Jalan macet jadi tempat cari duit," ujar Nur Mahmudi saat membuka Job Fair 2013, di Depok Trade Center (DTC), Rabu (29/5/2013).
Menurut Nur Mahmudi, banyaknya warga luar Depok, dan tinggal di Depok menyebabkan tingginya angka pengangguran. Saat ini tercatat 86.387 orang jumlah pengangguran di Kota Depok.
"Jumlah lulusan di Depok 815.062 orang. Namun yang tidak terserap sebanyak 86.637 orang. Jika semua lulusan terserap, maka PDRB Kota Depok bisa tinggi. Kami berharap warga yang datang ke Depok turut berkontribusi," paparnya.
Dia berharap, dalam Job Fair tidak ada orang ketiga yang memanfaatkan jasa orang untuk bekerja di perusahaan lain. Salah satu upaya untuk membuka lapangan pekerjaan di Depok, dengan mengembangkan Depok, bagian barat. Karena itu Tol Depok-Antasari segera dibangun, dan ditargetkan rampung pembebasan lahannya, pada 2014.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Widyatmoko menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan suatu kegembiraan dan kesedihan. Kegembiraannya adalah bursa kerja direspon positif oleh para pencari kerja sehingga mereka berdatangan ke lokasi. Kesedihannya adalah ternyata masih banyak orang yang belum bekerja.
"Bursa kerja merupakan peluang informasi yang bisa benar-benar dimanfaatkan. Data Satkernas, kebanyakan para pencari kerja ada dilevel menengah, yaitu tingkat SMA dan SMK sederajat. Untuk itu, diharapkan para perusahaan harus menyediakan kualifikasi yang sesuai," tandasnya.
"Warga yang bukan Depok, sebaiknya jika tinggal di Depok sudah punya pekerjaan. Jika tidak jangan nongkrong di Depok. Jangan modal nekat. Jalan macet jadi tempat cari duit," ujar Nur Mahmudi saat membuka Job Fair 2013, di Depok Trade Center (DTC), Rabu (29/5/2013).
Menurut Nur Mahmudi, banyaknya warga luar Depok, dan tinggal di Depok menyebabkan tingginya angka pengangguran. Saat ini tercatat 86.387 orang jumlah pengangguran di Kota Depok.
"Jumlah lulusan di Depok 815.062 orang. Namun yang tidak terserap sebanyak 86.637 orang. Jika semua lulusan terserap, maka PDRB Kota Depok bisa tinggi. Kami berharap warga yang datang ke Depok turut berkontribusi," paparnya.
Dia berharap, dalam Job Fair tidak ada orang ketiga yang memanfaatkan jasa orang untuk bekerja di perusahaan lain. Salah satu upaya untuk membuka lapangan pekerjaan di Depok, dengan mengembangkan Depok, bagian barat. Karena itu Tol Depok-Antasari segera dibangun, dan ditargetkan rampung pembebasan lahannya, pada 2014.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Widyatmoko menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan suatu kegembiraan dan kesedihan. Kegembiraannya adalah bursa kerja direspon positif oleh para pencari kerja sehingga mereka berdatangan ke lokasi. Kesedihannya adalah ternyata masih banyak orang yang belum bekerja.
"Bursa kerja merupakan peluang informasi yang bisa benar-benar dimanfaatkan. Data Satkernas, kebanyakan para pencari kerja ada dilevel menengah, yaitu tingkat SMA dan SMK sederajat. Untuk itu, diharapkan para perusahaan harus menyediakan kualifikasi yang sesuai," tandasnya.
(san)