Polres Jakpus kebobolan, Mahasiswa YAI & Uki bentrok lagi
A
A
A
Sindonews.com - Pos polisi yang dibangun diantara kampus Yayasan Administrasi Indonesia (YAI), dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI) tidak banyak berguna. Pasalnya aksi tawuran antar mahasiswa masih kerap terjadi. Padahal pos polisi itu dilengkapi dengan delapan unit Closed Camera Television (CCTV).
Mahasiswa YAI, Nehemia (20) menerangkan, aksi tawuran tersebut bukan yang pertama kali, kamis lalu tawuran sempat terjadi. Nehemia menuturkan, bahwa tawuran itu disebabkan adanya aksi saling lempar dari kedua belah pihak.
Tidak diketahui secara pasti, siapa yang memulainya. Akibat aksi saling lempar itu pun, kedua mahasiswa unversitas saling serang menggunakan batu, kayu hingga bom molotov.
"Untuk secara pastinya, yang jelas berasal dari aksi lemparan batu dan botol, tapi entah siapa yang memulai," ucapnya usai tawuran, Jumat (27/4) malam.
Ia mengaku prihatin melihat kedua universitas kerap kali tawuran. Sementara itu Feri (23) Mahasiswa UKI mengaku, dirinya hanya ikut sebagai aksi solidaritas. Tidak ada alat yang digunakan dalam aksi tawuran tersebut, hanya bongkahan-bongkahan batu saja yang ada dipinggir jalan.
"Aksi tawuran ini memang merupakan aksi tawuran lanjutan yang terjadi Kamis (25/4/2013) kemarin. Awalnya mereka melemparkan batu ke arah kami, timpukan mereka pun membuat mahasiswa yang tengah ngongkrong tersulut emasinya, ketika batu menghantam genteng," ucapnya..
Kasat Reskrim AKBP Rahmat Mapolres Jakarta Pusat menerangkan, aksi tawuran ini sudah yang kedua kalinya dalam satu minggu ini. Selain itu, menurutnya sudah menerjunkan empat anak buahnya di Pos Polisi Diponegoro. Keberadaan ke empat anggota tersebut harus bisa menjadi informan awal jika ada kejadian seperti ini.
"Kita akan evaluasi terkait keberadaan pos tersebut. Aksi untuk menghentikan tawuran itu pun, menurunkan sebanyak 30 personil anggota Sabara Mapolres Jakarta Pusat. Selain itu kita kerahkan personel bantuan agar lalu-lintas di kawasan tersebut bisa digunakan sebagai mana mestinya,” ucap Rahmat.
Dalam aksi tawuran itu terjadi pada pukul 19.00 WIB dan berhasil dipukul mundur pada pukul 19.40 WIB. Sabara hampir berhasil menangkap salah satu mahasiswa UKI yang ditabrak menggunakan motor tril oleh salah satu polisi bermotor.
Nampak terlihat, pihak polisi langsung menarik mahasiswa itu. Melihat kawannya ditarik oleh polisi, mahasiswa lainnya langsung menyerang polisi menggunakan batu, kayu. Mendapatkan perlawanan, pihak pilisi langsung melepaskan mahasiwa tersebut, dan langsung membakkan hapir 8 kali gas air mata.
Pihak polisi pun ada yang langsung menembakkan gas air mata langsung tertuju ke tubuh mahasiswa. Mahasiswa UKI pun akhirnya masuk dan menutup pagar karena pihak sabara secara bertubi-tubi menembakkan gas air mata.
Polisi berhasil meredakan aksi ini dengan terus menembakan gas air mata sampai ke pelataran kampus. Saat ini Jalan Diponegoro sudah bisa dilintasi kendaraan. Hanya terlihat bongkahan batu-batu yang pecah di jalan serta pecahan kaca akibat lemparan bom molotov dari pihak YAI.
Sebelumnya para pengguna jalan harus memutar balikan kendaraan mereka, karena jalan tersebut dipenuhi oleh mahasiswa yang bentrok dengan polisi. Hingga kini polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Mahasiswa YAI, Nehemia (20) menerangkan, aksi tawuran tersebut bukan yang pertama kali, kamis lalu tawuran sempat terjadi. Nehemia menuturkan, bahwa tawuran itu disebabkan adanya aksi saling lempar dari kedua belah pihak.
Tidak diketahui secara pasti, siapa yang memulainya. Akibat aksi saling lempar itu pun, kedua mahasiswa unversitas saling serang menggunakan batu, kayu hingga bom molotov.
"Untuk secara pastinya, yang jelas berasal dari aksi lemparan batu dan botol, tapi entah siapa yang memulai," ucapnya usai tawuran, Jumat (27/4) malam.
Ia mengaku prihatin melihat kedua universitas kerap kali tawuran. Sementara itu Feri (23) Mahasiswa UKI mengaku, dirinya hanya ikut sebagai aksi solidaritas. Tidak ada alat yang digunakan dalam aksi tawuran tersebut, hanya bongkahan-bongkahan batu saja yang ada dipinggir jalan.
"Aksi tawuran ini memang merupakan aksi tawuran lanjutan yang terjadi Kamis (25/4/2013) kemarin. Awalnya mereka melemparkan batu ke arah kami, timpukan mereka pun membuat mahasiswa yang tengah ngongkrong tersulut emasinya, ketika batu menghantam genteng," ucapnya..
Kasat Reskrim AKBP Rahmat Mapolres Jakarta Pusat menerangkan, aksi tawuran ini sudah yang kedua kalinya dalam satu minggu ini. Selain itu, menurutnya sudah menerjunkan empat anak buahnya di Pos Polisi Diponegoro. Keberadaan ke empat anggota tersebut harus bisa menjadi informan awal jika ada kejadian seperti ini.
"Kita akan evaluasi terkait keberadaan pos tersebut. Aksi untuk menghentikan tawuran itu pun, menurunkan sebanyak 30 personil anggota Sabara Mapolres Jakarta Pusat. Selain itu kita kerahkan personel bantuan agar lalu-lintas di kawasan tersebut bisa digunakan sebagai mana mestinya,” ucap Rahmat.
Dalam aksi tawuran itu terjadi pada pukul 19.00 WIB dan berhasil dipukul mundur pada pukul 19.40 WIB. Sabara hampir berhasil menangkap salah satu mahasiswa UKI yang ditabrak menggunakan motor tril oleh salah satu polisi bermotor.
Nampak terlihat, pihak polisi langsung menarik mahasiswa itu. Melihat kawannya ditarik oleh polisi, mahasiswa lainnya langsung menyerang polisi menggunakan batu, kayu. Mendapatkan perlawanan, pihak pilisi langsung melepaskan mahasiwa tersebut, dan langsung membakkan hapir 8 kali gas air mata.
Pihak polisi pun ada yang langsung menembakkan gas air mata langsung tertuju ke tubuh mahasiswa. Mahasiswa UKI pun akhirnya masuk dan menutup pagar karena pihak sabara secara bertubi-tubi menembakkan gas air mata.
Polisi berhasil meredakan aksi ini dengan terus menembakan gas air mata sampai ke pelataran kampus. Saat ini Jalan Diponegoro sudah bisa dilintasi kendaraan. Hanya terlihat bongkahan batu-batu yang pecah di jalan serta pecahan kaca akibat lemparan bom molotov dari pihak YAI.
Sebelumnya para pengguna jalan harus memutar balikan kendaraan mereka, karena jalan tersebut dipenuhi oleh mahasiswa yang bentrok dengan polisi. Hingga kini polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi.
(stb)