Atasi banjir tahunan, Pemprov DKI siapkan pompa air
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengatasi banjir tahunan, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk menyediakan pompa air yang berfungsi untuk melakukan penyedotan air yang akan dibuang ke laut.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil Ahok. Menurutnya, pihak Pemprov DKI akan membeli dua pompa air besar untuk membuang air kelaut jika volume air mengalami peningkatan tinggi.
"Kita ingin ada uang, bangun dua pompa besar untuk buang ke laut. Kalau volume banjir terlalu tinggi. Misalnya banjir 25 tahunan," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Penyediaan pompa besar juga difungsikan agar volume tingginya air tidak masuk keadalam waduk di Jakarta. Misalnya, waduk yang ada di Sunter.
"Kalo tidak, air akan masuk ke waduk sunter," tuturnya.
Banjir tahunan yang melanda Jakarta sering melumpuhkan wilayah hampir seluruh Ibu Kota. Bahkan, penanganan pembuangan air terkesan tidak dilakukan Pemprov DKI sehingga cenderung air dibiarkan saja hingga surut.
Program penanganan banjir oleh Pemprov DKI di nilai masih dalam tahap perencanaan. Pasalnya, selain mengandalkan pengaturan air di waduk-waduk dan sistem banjir kanal, publik masih menunggu cara lain dari pemimpin Jakarta baru, Jokowi- Ahok.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil Ahok. Menurutnya, pihak Pemprov DKI akan membeli dua pompa air besar untuk membuang air kelaut jika volume air mengalami peningkatan tinggi.
"Kita ingin ada uang, bangun dua pompa besar untuk buang ke laut. Kalau volume banjir terlalu tinggi. Misalnya banjir 25 tahunan," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Penyediaan pompa besar juga difungsikan agar volume tingginya air tidak masuk keadalam waduk di Jakarta. Misalnya, waduk yang ada di Sunter.
"Kalo tidak, air akan masuk ke waduk sunter," tuturnya.
Banjir tahunan yang melanda Jakarta sering melumpuhkan wilayah hampir seluruh Ibu Kota. Bahkan, penanganan pembuangan air terkesan tidak dilakukan Pemprov DKI sehingga cenderung air dibiarkan saja hingga surut.
Program penanganan banjir oleh Pemprov DKI di nilai masih dalam tahap perencanaan. Pasalnya, selain mengandalkan pengaturan air di waduk-waduk dan sistem banjir kanal, publik masih menunggu cara lain dari pemimpin Jakarta baru, Jokowi- Ahok.
(rsa)