Babak belur, Staff PT Gajah Tunggal laporkan suami
A
A
A
Sindonews.com – Nuraeni (31) warga yang mengontrak di Kebon Nanas, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang yang juga berprofesi sebagai staff keuangan PT Gajah Tunggal, melaporkan suaminya A (35) ke Polres Metro Tangerang.
Dasar laporan Nuraeni adalah, karena dirinya dianiaya hingga bengep oleh suaminy. Hal itu dilakukan A, yang berprofesi sebagai timer angkutan kota, karena menduga istrinya telah berselingkuh dengan atasan dan kliennya.
"Anak saya disiksa, dipukuli suaminya semalam. Dia baru bisa kabur bersama dua anaknya siang ini, itu pun disaat suaminya sedang bekerja. Dia naik taksi ke rumah saya, dan minta diantar lapor ke Polres Tangerang," ujar Yati (50), saat ditemui di ruang Reskrim Polres Metro Tangerang, Kamis (25/04/2013).
Yati mengatakan, sebenarnya peristiwa pemukulan tersebut kerap dialami Nuraeni sudah lama. Namun, puncak emosi Nuraeni untuk berpisah dengan suaminya baru muncul saat ini.
"Anak saya pernah ditelanjangi. Baru pulang kerja dia ditelanjangi, dan diperiksa bagian tubuhnya sampai kemaluannya dikorek-korek, sambil dipukuli," aku Yati.
Yati menjelaskan, Nuraeni memang disenangi atasan dan teman-temannya. Hal itu lantaran Nuraeni bekerja dengan baik dalam bidangnya sebagai staff keuangan. Selain itu, Nuraeni juga kerap mendapat tugas dari atasan, untuk makan siang bersama dengan klien.
"Tapi tidak pernah berdua dengan klien. Pasti ada temannya, serta ada atasannya. Nah, itu lah yang membuat suaminya cemburu buta," terangnya.
Kecemburuan A kepada Nuraeni tidak pernah mendapatkan fakta, bahwa Nuraeni melakukan perselingkuhan. Yang terjadi justru A kerap merusak telepon selular (ponsel) merk BlackBerry milik Nuraeni hingga empat ponsel.
"Sudah empat handphone dirusak, mikir enggak itu belinya susah payah. Mending kalau dia yang beli, ini kan anak saya yang beli," gerutu Yati.
Yati sudah curiga kalau A itu akan memperlakukan Nuraeni dengan tindakan tak senonoh.
"Dia sejak dulu berbeda agama dengan anak saya, begitu nikah dia bilang mau masuk agama yang sama. Tetapi begitu sudah punya anak empat, dia kembali lagi ke agamanya," terangnya.
AKP Miarsih Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak, Reskrim Polres Metro Tangerang, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Korban masih kami mintai keterangan. Kami meminta waktu untuk menindaklanjuti laporan ini," tuntasnya.
Dasar laporan Nuraeni adalah, karena dirinya dianiaya hingga bengep oleh suaminy. Hal itu dilakukan A, yang berprofesi sebagai timer angkutan kota, karena menduga istrinya telah berselingkuh dengan atasan dan kliennya.
"Anak saya disiksa, dipukuli suaminya semalam. Dia baru bisa kabur bersama dua anaknya siang ini, itu pun disaat suaminya sedang bekerja. Dia naik taksi ke rumah saya, dan minta diantar lapor ke Polres Tangerang," ujar Yati (50), saat ditemui di ruang Reskrim Polres Metro Tangerang, Kamis (25/04/2013).
Yati mengatakan, sebenarnya peristiwa pemukulan tersebut kerap dialami Nuraeni sudah lama. Namun, puncak emosi Nuraeni untuk berpisah dengan suaminya baru muncul saat ini.
"Anak saya pernah ditelanjangi. Baru pulang kerja dia ditelanjangi, dan diperiksa bagian tubuhnya sampai kemaluannya dikorek-korek, sambil dipukuli," aku Yati.
Yati menjelaskan, Nuraeni memang disenangi atasan dan teman-temannya. Hal itu lantaran Nuraeni bekerja dengan baik dalam bidangnya sebagai staff keuangan. Selain itu, Nuraeni juga kerap mendapat tugas dari atasan, untuk makan siang bersama dengan klien.
"Tapi tidak pernah berdua dengan klien. Pasti ada temannya, serta ada atasannya. Nah, itu lah yang membuat suaminya cemburu buta," terangnya.
Kecemburuan A kepada Nuraeni tidak pernah mendapatkan fakta, bahwa Nuraeni melakukan perselingkuhan. Yang terjadi justru A kerap merusak telepon selular (ponsel) merk BlackBerry milik Nuraeni hingga empat ponsel.
"Sudah empat handphone dirusak, mikir enggak itu belinya susah payah. Mending kalau dia yang beli, ini kan anak saya yang beli," gerutu Yati.
Yati sudah curiga kalau A itu akan memperlakukan Nuraeni dengan tindakan tak senonoh.
"Dia sejak dulu berbeda agama dengan anak saya, begitu nikah dia bilang mau masuk agama yang sama. Tetapi begitu sudah punya anak empat, dia kembali lagi ke agamanya," terangnya.
AKP Miarsih Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak, Reskrim Polres Metro Tangerang, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Korban masih kami mintai keterangan. Kami meminta waktu untuk menindaklanjuti laporan ini," tuntasnya.
(stb)