Melawan, dua pelaku sindikat pencurian mobil didor
A
A
A
Sindonews.com - Dua dari lima orang sindikat pencurian kendaraan bermotor (ranmor) masih dalam pengejaran. Dia adalah AN yang diketahui sebagai warga Depok. Sedangkan tiga tersangka lainnya sudah mendekam di sel Polresta Depok.
Mereka adalah AA, SA dan TK yang diciduk di Jalan Boulevard Kota Kembang, Cilodong. Saat dilakukan penangkapan, dua pelaku mengadakan perlawanan, sehingga terpaksa polisi melumpuhkan pelaku dengan timah panas.
"Dua pelaku sempat melawan dengan berusaha menusuk anggota dengan menggunakan badik, sehingga petugas melumpuhkan kedua pelaku," ungkap Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Depok AKP Gusti Ayu Supiati, Rabu (24/04/2013).
Pelaku membawa kabur kendaraan dengan menggunakan kuci t untuk merusak kunci mobil korban. Kemudian memotong kabel kontak dan langsung membawa lari kendaraan.
"Setelah menyongkel kendaraan kemudian langsung dibawa oleh pelaku. Perannya beda-beda," katanya.
AA mengaku ikut dalam sindikat pencurian lantaran terdesak faktor ekonomi. Dirinya harus menghidup keluarganya dan tidak memiliki penghasilan.
"Untuk pendidikan anak saya. Untuk makan dan biaya sehari-hari," akunya.
Mereka adalah AA, SA dan TK yang diciduk di Jalan Boulevard Kota Kembang, Cilodong. Saat dilakukan penangkapan, dua pelaku mengadakan perlawanan, sehingga terpaksa polisi melumpuhkan pelaku dengan timah panas.
"Dua pelaku sempat melawan dengan berusaha menusuk anggota dengan menggunakan badik, sehingga petugas melumpuhkan kedua pelaku," ungkap Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Depok AKP Gusti Ayu Supiati, Rabu (24/04/2013).
Pelaku membawa kabur kendaraan dengan menggunakan kuci t untuk merusak kunci mobil korban. Kemudian memotong kabel kontak dan langsung membawa lari kendaraan.
"Setelah menyongkel kendaraan kemudian langsung dibawa oleh pelaku. Perannya beda-beda," katanya.
AA mengaku ikut dalam sindikat pencurian lantaran terdesak faktor ekonomi. Dirinya harus menghidup keluarganya dan tidak memiliki penghasilan.
"Untuk pendidikan anak saya. Untuk makan dan biaya sehari-hari," akunya.
(stb)