Jokowi menilai sistem pemerintahan Indonesia monoton

Selasa, 23 April 2013 - 16:49 WIB
Jokowi menilai sistem pemerintahan Indonesia monoton
Jokowi menilai sistem pemerintahan Indonesia monoton
A A A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai, sistem pemerintahan Indonesia monoton. Hal itu disampaikan Gubernur dalam mengisi ceramah dalam Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu), yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan.

Sekdilu merupakan program pendidikan dan pelatihan fungsional diplomat dasar Kemenlu. Dalam pelatihan tersebut, para peserta akan memperoleh materi mengenai hubungan internasional, hukum, ekonomi dan sosial budaya.

Menurut Jokowi, saat memberi ceramah dalam sekdilu mengatakan, dirinya merasa bangga bertemu dengan orang-orang pintar.

"Waktu ke sini saya berpikir saya akan ketemu orang-orang pintar. Gak tau saya ini tergolong orang pintar atau masih bodoh," ujar Jokowi, di Kemenlu, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Saat menyampaikan ceramahnya, Jokowi lebih banyak menyampaikan banyak pengalaman dirinya sebelum menjadi Gubernur. Dia banyak bercerita mengenai pengalaman hidupnya, dari kecil hingga menjabat Wali Kota Solo. Dalam ilmu pemerintahan, dirinya banyak mengurai soal kepemimpinannya waktu menjabat Wali Kota Solo.

Namun demikian, untuk menyelesaikan persoalan Jakarta, dirinya memaparkan penanganan dari sistem reformasi birokrasi. Dia mengatakan, produk birokrasi dan sistem yang berkembang saat ini bersifat monoton.

"Masalah pemerintahan kita adalah, prodak birokrasi dan juga sistemnya itu monoton. Kita itu harus bisa keluar dari situ. Transparansi dan keterbukaan harus dilakukan, agar trust dari masyarakat bisa tercipta," paparnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1088 seconds (0.1#10.140)