Perampok ATM komplotan Lampung suka pesta
A
A
A
Sindonews.com - Komplotan pembobol ATM di Limo, Cinere, Depok, Jawa Barat, berhasil menggondol uang sebesar Rp259 juta. Hasil rampokan itu, dibagikan kepada masing-masing anggota perampok senilai Rp26 juta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, komplotan perampok ini terkenal sadis dan tidak segan melukai, bahkan membunuh korbannya.
"Dalam aksinya, komplotan ini tak segan menghabisi korban jika mereka coba melawan pelaku," kata Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Ditambahkan dia, para perampok ini menghabiskan uang hasil kejahatannya untuk berpesta dan bersenang-senang. "Setelah melakukan aksinya, mereka membagi-bagikan uang rampokan untuk berfoya-foya," katanya.
Dalam aksinya, mereka selalu membawa gunting besar untuk membobol gerbang rumah jika aksi itu dilakukan di wilayah perumahan. Sementara jika di ATM, mereka menggunakan linggus untuk mencongkel dari ruang ATM.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jajaran Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menembak mati dua gembong perampok bersenjata api spesialis brangkas, dan mesin ATM asal Lampung.
Polisi juga meringkus kaki tangan komplotan perampok, Edo Fernando alias Yopi, Dedi Samudi alias Dedi, Boykemamoaya alias Baoyke Noldi, dan Andi Saputra, di kawasan Piringsewu, Lampung.
"Mereka juga pernah melakukan perampokan di koperasi, di daerah Lampung, Klender, pool taksi Duren Sawit, Jakarta Timur, dan di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, pada Maret dan April 2013," tuturnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, komplotan perampok ini terkenal sadis dan tidak segan melukai, bahkan membunuh korbannya.
"Dalam aksinya, komplotan ini tak segan menghabisi korban jika mereka coba melawan pelaku," kata Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Ditambahkan dia, para perampok ini menghabiskan uang hasil kejahatannya untuk berpesta dan bersenang-senang. "Setelah melakukan aksinya, mereka membagi-bagikan uang rampokan untuk berfoya-foya," katanya.
Dalam aksinya, mereka selalu membawa gunting besar untuk membobol gerbang rumah jika aksi itu dilakukan di wilayah perumahan. Sementara jika di ATM, mereka menggunakan linggus untuk mencongkel dari ruang ATM.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jajaran Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menembak mati dua gembong perampok bersenjata api spesialis brangkas, dan mesin ATM asal Lampung.
Polisi juga meringkus kaki tangan komplotan perampok, Edo Fernando alias Yopi, Dedi Samudi alias Dedi, Boykemamoaya alias Baoyke Noldi, dan Andi Saputra, di kawasan Piringsewu, Lampung.
"Mereka juga pernah melakukan perampokan di koperasi, di daerah Lampung, Klender, pool taksi Duren Sawit, Jakarta Timur, dan di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, pada Maret dan April 2013," tuturnya.
(san)