Siswa tawuran, Kepsek SMPN 70 siap dipecat
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan, akan memecat kepala sekolah yang siswanya terlibat tawuran. Menanggapi rencana itu, pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 70 Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku siap.
"Ya, kalau kita sih berharap enggak terjadi apa-apa ya, makanya kita lakukan antisipasi itu. Kalau Pak Gubernur bilang gitu, berarti emang harus ikutin aturan. Mudah-mudahan enggak ada lah tawuran-tawuran itu. Di sini tertib siswanya," ujar Wakil Kepala SMPN 70 Juniaty Saragih, kepada Sindonews, di sekolah, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Ditambahkan dia, untuk antisipasi tawuran pelajar dan kegiatan coret-coret pelajar, pihaknya telah meminta kepada pihak keamanan sekolah dan guru untuk mengantarkan siswanya pulang di radius 300 meter keluar dari lingkungan sekolah dan mengantarkan naik angkutan umum.
"Kita juga nanti akan kawal siswa sampe radius 300 lebih waktu pulang, sampe siswa itu naik angkot," jelasnya.
Dia melanjutkan, pada hari terakhir UN, pihak juga akan melakukan razia kepada siswa. Sasaran razia adalah yang dibawa siswa sekolah. Tas-tas itu, diperiksa karena rawan digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda berbahaya.
"Kita sudah antisipasi, hari terakhir UN nanti. Mudah-mudahan enggak ada coret-coret baju, tembok, apalagi tawuran. Makanya, nanti di hari terakhir kita akan razia isi tas murid," terangnya.
"Ya, kalau kita sih berharap enggak terjadi apa-apa ya, makanya kita lakukan antisipasi itu. Kalau Pak Gubernur bilang gitu, berarti emang harus ikutin aturan. Mudah-mudahan enggak ada lah tawuran-tawuran itu. Di sini tertib siswanya," ujar Wakil Kepala SMPN 70 Juniaty Saragih, kepada Sindonews, di sekolah, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Ditambahkan dia, untuk antisipasi tawuran pelajar dan kegiatan coret-coret pelajar, pihaknya telah meminta kepada pihak keamanan sekolah dan guru untuk mengantarkan siswanya pulang di radius 300 meter keluar dari lingkungan sekolah dan mengantarkan naik angkutan umum.
"Kita juga nanti akan kawal siswa sampe radius 300 lebih waktu pulang, sampe siswa itu naik angkot," jelasnya.
Dia melanjutkan, pada hari terakhir UN, pihak juga akan melakukan razia kepada siswa. Sasaran razia adalah yang dibawa siswa sekolah. Tas-tas itu, diperiksa karena rawan digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda berbahaya.
"Kita sudah antisipasi, hari terakhir UN nanti. Mudah-mudahan enggak ada coret-coret baju, tembok, apalagi tawuran. Makanya, nanti di hari terakhir kita akan razia isi tas murid," terangnya.
(san)