Penyerangan kantor DPP PDIP karena salah paham
A
A
A
Sindonews.com – Wasekjennya Ahmad Basarah menegaskan, peristiwa penyerangan yang terjadi di kantor DPP PDIP di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan karena kesalahpahaman.
Ia mengatakan, ketegangan yang terjadi di kantornya malam tadi bermula dari terjadinya kecelakaan motor yang bersenggolan. Kecelakaan tersebut ternyata melibatkan salah satu oknum TNI dari Batalyon Yon Zikon 13 dan kemudian terjadi pertengkaran.
"Kecelakaan itu kebetulan terjadi di dekat kantor DPP PDIP, tepatnya di samping pom bensin," terangnya kepada wartawan di Kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2013).
Ia melanjutkan, pertengkaran akibat kecelakaan itu berlanjut ke aksi kejar-kejaran. Pemotor yang bermasalah dengan oknum TNI itu, secara naluri masuk ke dalam Kantor DPP PDIP. Oknum TNI tersebut kemudian mengejar di belakangnya dan merangsek masuk tanpa permisi.
"Sangat kami sesalkan, mereka masuk ke kantor PDIP tanpa permisi," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyerangan ini bermula ketika terjadi kecelakaan di pom bensin di samping Kantor Pos DPP PDIP, di Jalan Raya Lenteng Agung.
Salah satu orang yang diduga anggota TNI, tiba-tiba memukuli seseorang pasca insiden kecelakaan tersebut. Petugas pamsus PDIP yang melihat pemukulan itu, berusaha melarai tindakan orang terduga okum TNI itu.
Selang 15 menit kemudian, sekitar 20 orang tiba-tiba menyerbu kantor DPP PDIP. Mereka merangsek masuk dan melukai tiga anggota Pamsus, yakni Supriyatna (47), Priyadi (29) dan Marlan (50).
Ia mengatakan, ketegangan yang terjadi di kantornya malam tadi bermula dari terjadinya kecelakaan motor yang bersenggolan. Kecelakaan tersebut ternyata melibatkan salah satu oknum TNI dari Batalyon Yon Zikon 13 dan kemudian terjadi pertengkaran.
"Kecelakaan itu kebetulan terjadi di dekat kantor DPP PDIP, tepatnya di samping pom bensin," terangnya kepada wartawan di Kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2013).
Ia melanjutkan, pertengkaran akibat kecelakaan itu berlanjut ke aksi kejar-kejaran. Pemotor yang bermasalah dengan oknum TNI itu, secara naluri masuk ke dalam Kantor DPP PDIP. Oknum TNI tersebut kemudian mengejar di belakangnya dan merangsek masuk tanpa permisi.
"Sangat kami sesalkan, mereka masuk ke kantor PDIP tanpa permisi," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyerangan ini bermula ketika terjadi kecelakaan di pom bensin di samping Kantor Pos DPP PDIP, di Jalan Raya Lenteng Agung.
Salah satu orang yang diduga anggota TNI, tiba-tiba memukuli seseorang pasca insiden kecelakaan tersebut. Petugas pamsus PDIP yang melihat pemukulan itu, berusaha melarai tindakan orang terduga okum TNI itu.
Selang 15 menit kemudian, sekitar 20 orang tiba-tiba menyerbu kantor DPP PDIP. Mereka merangsek masuk dan melukai tiga anggota Pamsus, yakni Supriyatna (47), Priyadi (29) dan Marlan (50).
(stb)