Polisi selidiki nomor penyebar ancaman bom di Soetta
A
A
A
Sindonews.com - Restoran cepat saji di Terminal 2 F, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) diteror bom, pada Selasa 16 April 2013. Ancaman bom disampaikan langsung melalui saluran telepon.
"Penelpon yang menyebarkan ancaman bom itu diketahui suaranya seorang pria. Dia menelpon sambil menangis," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata informasi teror bom itu hanya bohong belaka. Pelaku menelpon ke nomor 52960770 dengan private number. Dia mengatakan, ada bom yang siap meledak, disimpan dekat restoran.
"Informasi tersebut kemudian langsung dilaporkan ke pimpinan dan Polrestra Bandara Soetta. Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata tidak ada apa-apa," terangnya.
Bersama satuan Jinandak (Penjinak Bahan Peledak) Polres Bandara Soeta, tim gegana Polda Metro Jaya, melakukan penyisirian di lokasi. Namun setelah ditelusuri, keberadaan bom yang dikatakan akan meledak, tidak ditemukan di lokasi. Meski demikian, nomor telepon penyebar ancaman bom ini akan tetap ditelusuri.
"Info itu ternyata hoax. Tapi nomor telepon penyebar ancaman bom ini tetap kita telusuri. Sebab, yang mendapat ancaman sebuah tempat publik. Kita pasti bisa melacaknya," tutupnya.
"Penelpon yang menyebarkan ancaman bom itu diketahui suaranya seorang pria. Dia menelpon sambil menangis," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata informasi teror bom itu hanya bohong belaka. Pelaku menelpon ke nomor 52960770 dengan private number. Dia mengatakan, ada bom yang siap meledak, disimpan dekat restoran.
"Informasi tersebut kemudian langsung dilaporkan ke pimpinan dan Polrestra Bandara Soetta. Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata tidak ada apa-apa," terangnya.
Bersama satuan Jinandak (Penjinak Bahan Peledak) Polres Bandara Soeta, tim gegana Polda Metro Jaya, melakukan penyisirian di lokasi. Namun setelah ditelusuri, keberadaan bom yang dikatakan akan meledak, tidak ditemukan di lokasi. Meski demikian, nomor telepon penyebar ancaman bom ini akan tetap ditelusuri.
"Info itu ternyata hoax. Tapi nomor telepon penyebar ancaman bom ini tetap kita telusuri. Sebab, yang mendapat ancaman sebuah tempat publik. Kita pasti bisa melacaknya," tutupnya.
(san)