Pemprov DKI ajak peserta UN syukuran
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat se DKI Jakarta, akan berakhir pada Kamis (18/4/2013) besok. Pemprov DKI berencana mengagendakan acara syukuran terakhir UN, dengan mengundang SMA 6 dan 70 Bulungan, Jakarta.
Hal itu disampaikan Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto sesaat setelah menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota DKI. Menurutnya, acara syukuran itu dimaksud sebagai rasa syukur, atas pelaksanaan UN terakhir pelajar SMA di Jakarta. Selain itu, agar peserta UN bisa meluapkan kebahagiaan dengan kegiatan dan aktivitas yang positif.
"Kita akan undang SMA 6 dan 70 Bulungan. Iya, acara itu untuk syukuran hari terakhir ujian nasional. Kita tidak bisa melarang siswa yang sedang bahagia itu. Masa kita larang sih. Tapi, kebahagian itu harus diluapkan dengan kegiatan yang positif," kata Taufik, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (17/4/2013)
Terkait diajaknya SMA 6 dan 70 dalam acara tersebut, Taufik menilai, sekolah tersebut mempunyai tradisi yang kurang baik seperti tawuran. Dari itu, acara yang sedianya akan dihadiri Gubernur DKI Joko Widodo, sekaligus untuk memberi arahan dan pemahaman kepada dua sekolah tersebut.
"SMA 6 dan 70 itu kan kita tahu semua seperti apa. Makanya, nanti pak gub akan banyak menyampaikan pesan buat mereka. Kita minta tidak ada lagi aktivitas yang gak bener itu. Tapi, mereka sudah tidak kayak gitu kok," paparnya.
Rencananya acara syukuran hari terakhir UN akan berlangung di Gedung Olahraga (Gor) Bulungan, Jakarta Selatan. Acara tersebut akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Selain itu, dalam acara tersebut sekaligus untuk merubah imaj siswa, selepas pelaksanaan UN tidak melakukan aksi-aksi yang merugikan orang lain seperti coret-coret tembok dan konvoi dijalanan.
"Jadi, nanti gak ada siswa yang coret-coret tembok dan konvoi di jalanan yang bisa merugikan orang," imbuhnya.
Seperti diberitakan, tradisi tawuran antar pelajar sering mewarnai jalanan Ibukota. Tidak jarang, aksi tawuran tersebut hingga merenggut korban jiwa dari kalangan pelajar. Hal itu pernah dialamai oleh SMA 6 dan SMA 70 Bulungan, Jakarta Selatan.
Hal itu disampaikan Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto sesaat setelah menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota DKI. Menurutnya, acara syukuran itu dimaksud sebagai rasa syukur, atas pelaksanaan UN terakhir pelajar SMA di Jakarta. Selain itu, agar peserta UN bisa meluapkan kebahagiaan dengan kegiatan dan aktivitas yang positif.
"Kita akan undang SMA 6 dan 70 Bulungan. Iya, acara itu untuk syukuran hari terakhir ujian nasional. Kita tidak bisa melarang siswa yang sedang bahagia itu. Masa kita larang sih. Tapi, kebahagian itu harus diluapkan dengan kegiatan yang positif," kata Taufik, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (17/4/2013)
Terkait diajaknya SMA 6 dan 70 dalam acara tersebut, Taufik menilai, sekolah tersebut mempunyai tradisi yang kurang baik seperti tawuran. Dari itu, acara yang sedianya akan dihadiri Gubernur DKI Joko Widodo, sekaligus untuk memberi arahan dan pemahaman kepada dua sekolah tersebut.
"SMA 6 dan 70 itu kan kita tahu semua seperti apa. Makanya, nanti pak gub akan banyak menyampaikan pesan buat mereka. Kita minta tidak ada lagi aktivitas yang gak bener itu. Tapi, mereka sudah tidak kayak gitu kok," paparnya.
Rencananya acara syukuran hari terakhir UN akan berlangung di Gedung Olahraga (Gor) Bulungan, Jakarta Selatan. Acara tersebut akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Selain itu, dalam acara tersebut sekaligus untuk merubah imaj siswa, selepas pelaksanaan UN tidak melakukan aksi-aksi yang merugikan orang lain seperti coret-coret tembok dan konvoi dijalanan.
"Jadi, nanti gak ada siswa yang coret-coret tembok dan konvoi di jalanan yang bisa merugikan orang," imbuhnya.
Seperti diberitakan, tradisi tawuran antar pelajar sering mewarnai jalanan Ibukota. Tidak jarang, aksi tawuran tersebut hingga merenggut korban jiwa dari kalangan pelajar. Hal itu pernah dialamai oleh SMA 6 dan SMA 70 Bulungan, Jakarta Selatan.
(stb)