Soal UN 20 paket, jangan jadikan siswa kelinci percobaan

Jum'at, 12 April 2013 - 13:19 WIB
Soal UN 20 paket, jangan...
Soal UN 20 paket, jangan jadikan siswa kelinci percobaan
A A A
Sindonews.com - 15 April 2013, saatnya seluruh tingkat SMA sederajat serentak mengikuti Ujian Nasional (UN). Pemerintah mengimbau setiap siswa, dan guru agar menjunjung tinggi kejujuran agar tak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN.

Salah satu imbauan, datang dari Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad. Ia meminta agar siswa belajar yang tekun dan jujur serta tetap optimis untuk lulus 100 persen.

"Belajar yang tekun dan jujur, tidak ada kecurangan-kecurangan. Terus optimis, jangan merasa tegang, enjoy, bisa mengerjakan soal dengan baik," ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Jumat (12/04/2013).

Terkait 20 paket soal yang bakal diterapkan untuk peserta UN, Idris menilai, hal itu bisa membuat anak yang tak siap mental menjadi stres. Bahkan banyak zikir bersama di tiap daerah sampai jatuh pingsan.

"Mungkin dari sisi anak yang mempunyai mental tidak siap, sehingga membayangi hal yang menakutkan. Harusnya enjoy, tapi pasti nanti kalau ada hal-hal lain setelah UN, selalu ada perkembangan dan ada evaluasi," paparnya.

Idris memahami hal itu merupakan cara dan mekanisme yang diatur oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mencegah kebocoran soal. Namun ia berharap, usaha tersebut semoga tak menjadi kelinci percobaan bagi siswa.

"Niatnya sama, UN sistimatikanya di mereka (Kemendikbud). Tetapi semangatnya harusnya bukan menjadikan anak siswa sebagai kelinci percobaan, ini yang harus diluruskan," tukasnya.

Semestinya, lanjut Idris, perlu ada evaluasi yakni dari daerah ke daerah, terkait masalah perbedaan gizi, kemampuan ekonomi, kemampuan daerah, serta sarana dan prasarana daerah. Sehingga, kata dia, diperlukan sebuah evaluasi integral terkait diferensiasi pendidikan.

"Ini kan perbedaan pendapat masalah penyeragaman. Jangankan soal kurikulum, seragam sekolah saja susah diseragamkan. Diferensiasi pendidikan memang ada," ungkapnya.

Idris menegaskan, bahwa pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga distribusi soal.

"Dijaga, yang terutama semuanya adalah kejujuran, agar tak bocor dari pihak gurunya, kepala sekolah, kami yakin guru - guru disini semuanya jujur," tutupnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1397 seconds (0.1#10.140)