Situasi Stasiun Depok kembali kondusif
A
A
A
Sindonews.com – Berbagai cara sudah dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI), untuk menertibkan perilaku atapers atau penumpang yang biasa naik di atas Kereta Rel Listrik (KRL). Hingga malam ini penertiban masih dilakukan, oleh petugas PT KAI di Stasiun Manggarai.
Dampaknya, atapers lainnya merasa tidak terima. Entah sudah dipersiapkan atau tidak, sejumlah atapers merusak sejumlah stasiun dengan menggunakan batu dan botol. Kejadian terparah terjadi di Stasiun Depok Baru, Stasiun Depok dan Stasiun Citayam.
Selain kaca yang pecah, sejumlah pot bunga juga rusak. Kepala Stasiun Depok Dwi Purwanto mengatakan, kronologis begitu cepat kira–kira berlangsung lima hingga sepuluh menit. Peristiwa itu terjadi saat KRL ekonomi melintas dari Jakarta menuju Bogor.
“Sejauh ini keadaan sudah kondusif, begitu kereta lewat kami langsung kaget, karena kaca pecah, setelah melintas ya tidak lama kondusif kembali,” ungkapnya di lokasi, Senin (08/04/2013) malam.
Dwi mengaku heran, dengan ulah atapers yang membuat PT KAI terkendala, untuk menertibkan perjalanan demi memberikan keamanan bagi penumpang.
“Ini yang jadi kendala, kadang orang yang tidak tahu apa–apa, menjadi kena dampaknya. Kami yang di stasiun waspada, ya ini resiko kerja ,” ungkapnya.
Dampaknya, atapers lainnya merasa tidak terima. Entah sudah dipersiapkan atau tidak, sejumlah atapers merusak sejumlah stasiun dengan menggunakan batu dan botol. Kejadian terparah terjadi di Stasiun Depok Baru, Stasiun Depok dan Stasiun Citayam.
Selain kaca yang pecah, sejumlah pot bunga juga rusak. Kepala Stasiun Depok Dwi Purwanto mengatakan, kronologis begitu cepat kira–kira berlangsung lima hingga sepuluh menit. Peristiwa itu terjadi saat KRL ekonomi melintas dari Jakarta menuju Bogor.
“Sejauh ini keadaan sudah kondusif, begitu kereta lewat kami langsung kaget, karena kaca pecah, setelah melintas ya tidak lama kondusif kembali,” ungkapnya di lokasi, Senin (08/04/2013) malam.
Dwi mengaku heran, dengan ulah atapers yang membuat PT KAI terkendala, untuk menertibkan perjalanan demi memberikan keamanan bagi penumpang.
“Ini yang jadi kendala, kadang orang yang tidak tahu apa–apa, menjadi kena dampaknya. Kami yang di stasiun waspada, ya ini resiko kerja ,” ungkapnya.
(stb)