Korban pemerkosaan teman Facebook coba disuap
A
A
A
Sindonews.com - Keluarga korban penyekapan dan pemerkosaan teman Facebook di Jakarta Timur, berusaha disuap oleh keluarga pelaku agar mencabut laporannya di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur, pada Rabu 6 Maret 2013.
"Pertengahan Maret lalu, salah satu pihak keluarga pelaku yang sekarang sudah diringkus sempat menghubungi saya dan mengajak berdamai," ujar ibunda korban saat dihubungi melalui telepon, Senin (8/4/2013).
Ditambahkan dia, pihak keluarga pelaku yang coba menyuap dan meminta korban mencabut laporannya adalah keluarga IL, yang saat ini telah diciduk pihak kepolisian.
"Mereka menelpon saya dan mengajak bertemu. Keluarga salah satu pelaku itu mau meminta saya berdamai dan mencabut laporan di kepolisian," terangnya.
Dia melanjutkan, tawaran keluarga pelaku ditolaknya mentah-mentah. Tindakan dari orang tua pelaku berninsial IL tersebut justru dinilai telah merendahkan harkat dan martabat keluarganya. Apalagi, perbuatan pelaku bersama belasan rekan-rekannya itu dianggap sangat bejat dan tidak pantas dimaafkan.
"Saya dengan tegas menolak jalan damai. Enak saja, anak saya sudah dibekap dan diperkosa selama dua hari dua malam. Mereka bahkan sampai berkali-kali menelpon dan terus mengajak berdamai, tapi tetap saya tolak. Kasus ini sekarang saya serahkan saja sepenuhnya kepada hukum," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan teman Facebook ini berawal dari jejaring sosial. Korban berkenalan dengan pelaku di Facebook dan bertemu. Nahas, saat ketemu pelaku, korban dicekoki minuman berakohol dan disekap di dalam kontrakan.
Di dalam kontrakan pelaku, korban diperkosa oleh pelaku dan kesepuluh temannya secara bergantian. Setelah dua hari dua malam disekap dan diperlakukan tak manusiawi, korban dipulangkan oleh pelaku. Itu pun atas dasar desakan korban yang mengaku sudah tak tahan dengan perlakuan pelaku.
Ironisnya, meski sudah melaporkan kejadian ini sejak 6 Maret 2013 lalu ke Mapolrestro Jakarta Timur, hingga kini belum ada tindakan nyata dari kepolisian dalam menangkap para pelaku.
"Kasusnya sudah saya laporkan sejak sebulan lalu, tapi polisi belum juga bergerak menangkap orang-orang itu," kata korban.
"Pertengahan Maret lalu, salah satu pihak keluarga pelaku yang sekarang sudah diringkus sempat menghubungi saya dan mengajak berdamai," ujar ibunda korban saat dihubungi melalui telepon, Senin (8/4/2013).
Ditambahkan dia, pihak keluarga pelaku yang coba menyuap dan meminta korban mencabut laporannya adalah keluarga IL, yang saat ini telah diciduk pihak kepolisian.
"Mereka menelpon saya dan mengajak bertemu. Keluarga salah satu pelaku itu mau meminta saya berdamai dan mencabut laporan di kepolisian," terangnya.
Dia melanjutkan, tawaran keluarga pelaku ditolaknya mentah-mentah. Tindakan dari orang tua pelaku berninsial IL tersebut justru dinilai telah merendahkan harkat dan martabat keluarganya. Apalagi, perbuatan pelaku bersama belasan rekan-rekannya itu dianggap sangat bejat dan tidak pantas dimaafkan.
"Saya dengan tegas menolak jalan damai. Enak saja, anak saya sudah dibekap dan diperkosa selama dua hari dua malam. Mereka bahkan sampai berkali-kali menelpon dan terus mengajak berdamai, tapi tetap saya tolak. Kasus ini sekarang saya serahkan saja sepenuhnya kepada hukum," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan teman Facebook ini berawal dari jejaring sosial. Korban berkenalan dengan pelaku di Facebook dan bertemu. Nahas, saat ketemu pelaku, korban dicekoki minuman berakohol dan disekap di dalam kontrakan.
Di dalam kontrakan pelaku, korban diperkosa oleh pelaku dan kesepuluh temannya secara bergantian. Setelah dua hari dua malam disekap dan diperlakukan tak manusiawi, korban dipulangkan oleh pelaku. Itu pun atas dasar desakan korban yang mengaku sudah tak tahan dengan perlakuan pelaku.
Ironisnya, meski sudah melaporkan kejadian ini sejak 6 Maret 2013 lalu ke Mapolrestro Jakarta Timur, hingga kini belum ada tindakan nyata dari kepolisian dalam menangkap para pelaku.
"Kasusnya sudah saya laporkan sejak sebulan lalu, tapi polisi belum juga bergerak menangkap orang-orang itu," kata korban.
(san)