Minim PJU, Jalan Bangka Raya gelap & rawan

Sabtu, 06 April 2013 - 11:43 WIB
Minim PJU, Jalan Bangka Raya gelap & rawan
Minim PJU, Jalan Bangka Raya gelap & rawan
A A A
Sindonews.com - Pengendara roda dua yang biasa melintas di Jalan Bangka Raya, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, harus ekstra hati-hati pada malam hari. Karena, banyak Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan itu yang tak berfungsi.

Alhasil, jalanan jalan alternatif yang menghubungkan kawasan Kemang dan Mampang, itu gelap gulita. Di saat seperti ini, aksi kejahatan dan kecelakaan lalu lintas menjadi sangat rawan.

"Jalan Bangka Raya sangat berbahaya sebenarnya kalau dilewati pada malam hari. Lampu jalannya banyak yang sudah mati dan redup. Makanya, saya selalu hati-hati setiap kali lewat jalan ini, karena takut kecelakaan," kata Agus Supoyo (42), pengendara sepeda motor saat ditemui di lokasi, Sabtu (6/4/2013).

Dia menambahkan, jalan ini merupakan jalur alternatif yang kerap dilewati masyarakat, karena memiliki akses cepat dan tidak macet. Namun, beberapa bulan terakhir, jalan tersebut kurang terurus dan seakan luput dari perhatian pemerintah.

"Jumlah PJU di Jalan Bangka Raya terbilang minim. Sudah begitu, banyak lampu yang mati dan redup. Padahal jalan ini banyak digunakan pengendara seperti saya," tukasnya.

Menurut Agus, Bangka Raya merupakan jalan alternatif paling diminati para pengendara yang bekerja di kawasan Blok M dan Sudirman. Mengingat arus lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan selalu macet pada jam pergi dan pulang kerja.

"Pengendara banyak yang memilih alternatif jalan ini dari pada terjebak macet di Jalan Mampang Prapatan," tutupnya.

Dia menambahkan, jika kondisi lampu PJU terus dibiarkan, jalan tersebut bukan hanya akan rentan kecelakaan, tetapi juga rawan kriminal. Karena, suasana gelap dan sepi seperti ini tak jarang kerap dijadikan lokasi bagi para pelaku melakukan kejahatan.

"Pemerintah terkait harus perhatikan hal ini. Jangan sampai peristiwa yang tidak diinginkan terjadi, baru mereka melakukan tindakan. Itu sama saja menunggu jatuh korban," tutur warga Jagakarsa, Jakarta Selatan ini.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6195 seconds (0.1#10.140)