PKPU gelar workshop kemanusiaan di Gedung Pusat Muhammadiyah
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga kemanusiaan PKPU bersama Humanitarian Forum Indonesia menggelar workshop program kemanusiaan di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta. Dalam acara itu, diungkap tentang berbagai persoalan kemasyarakat yang pelik, seperti kemiskinan dan tantangan bangsa kedepan.
"PKPU menggagas pemikiran perlunya perumusan instrumen pengukuran kualitas hidup (quality of life) dalam implementasi program kemanusiaan," ujar Akbar Ali, Manajer Planning, Monitoring, dan Evaluasi PKPU, dalam rilisnya, Jumat (5/4/2013).
Ditambahkan dia, untuk mengatasi persoalan bangsa tersebut, dibutuhkan kemitraan strategis terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan komunitas.
"Kemitraan ini menjadi kunci dalam penyelesaian secara bersama permasalahan kemanusiaan seperti tingginya angka kemiskinan, sulitnya pemenuhan akses sanitasi dan air bersih, gizi buruk, dan angka putus sekolah dari kelompok marjinal dan inklusif," terangnya.
Sementara Hening Parlan, Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia menyampaikan, pemikiran tentang tantangan dalam pembangunan bidang humanitarian. Menurutnya, sangat perlu dirumuskan agenda pembangunan global pasca Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
"Kerangka pemikiran dan tinjauan praktis program pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk menggali solusi kreatif yang mengutamakan potensi kearifan lokal di komunitas untuk peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat," tukasnya.
Selain itu, hadir juga diskusi dengan fokus bahasan empat sektor pembangunan komunitas, seperti disaster risk management, education and community services, kesehatan dan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
"PKPU menggagas pemikiran perlunya perumusan instrumen pengukuran kualitas hidup (quality of life) dalam implementasi program kemanusiaan," ujar Akbar Ali, Manajer Planning, Monitoring, dan Evaluasi PKPU, dalam rilisnya, Jumat (5/4/2013).
Ditambahkan dia, untuk mengatasi persoalan bangsa tersebut, dibutuhkan kemitraan strategis terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan komunitas.
"Kemitraan ini menjadi kunci dalam penyelesaian secara bersama permasalahan kemanusiaan seperti tingginya angka kemiskinan, sulitnya pemenuhan akses sanitasi dan air bersih, gizi buruk, dan angka putus sekolah dari kelompok marjinal dan inklusif," terangnya.
Sementara Hening Parlan, Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia menyampaikan, pemikiran tentang tantangan dalam pembangunan bidang humanitarian. Menurutnya, sangat perlu dirumuskan agenda pembangunan global pasca Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
"Kerangka pemikiran dan tinjauan praktis program pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk menggali solusi kreatif yang mengutamakan potensi kearifan lokal di komunitas untuk peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat," tukasnya.
Selain itu, hadir juga diskusi dengan fokus bahasan empat sektor pembangunan komunitas, seperti disaster risk management, education and community services, kesehatan dan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
(san)