Ditlantas lebih setuju ERP ketimbang ganjil genap
A
A
A
Sindonews.com - Meski belum diajak duduk bareng mambahas Konsep Sistem Electonic Road Pricing (ERP), yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan siap mendukung program tersebut.
Pasalnya, konsep ERP dianggap lebih efektif jika dibandingkan kebijakan pembatasan kendaraan, melalui nomor polisi ganjil genap.
Wakil Direkrut Lalulintas Polda Metro Jaya, AKBP Sambodo Purnomo menjelaskan, secara teknisnya, sistem ERP merupakan suatu kebijakan yang mewajibkan orang membayar, saat melewati suatu jalan pada jam tertentu.
Penerapan program ini bertujuan mengurangi volume kendaraan, yang masuk ke ruas jalan tertentu dengan cara diharuskan membayar.
"Jika jalan itu gratis, mungkin semua kendaraan akan masuk. Tapi ketika ruas jalan itu dibebankan harus membayar, tentu orang bakal berpikir ulang. Otomatis volume kendaraan dan kemacetan di ruas jalan tersebut akan berkurang," katanya, Kamis (4/4/2013).
Lebih lanjut ia menjelaskan, sistem ERP ini pada dasarnya sama halnya seperti penerapan jalan tol. Perbedaannya hanya waktu pengeroperasian saja. Bila Jalan tol itu waktunya 24 jam, ERP memiliki aturan batas waktu.
"Sama saja sebetulnya kayak tol. Cuma kalau tol itu berjalan 24 jam, sedangkan ERP kita bisa atur waktu dan lokasinya," terangnya.
Pasalnya, konsep ERP dianggap lebih efektif jika dibandingkan kebijakan pembatasan kendaraan, melalui nomor polisi ganjil genap.
Wakil Direkrut Lalulintas Polda Metro Jaya, AKBP Sambodo Purnomo menjelaskan, secara teknisnya, sistem ERP merupakan suatu kebijakan yang mewajibkan orang membayar, saat melewati suatu jalan pada jam tertentu.
Penerapan program ini bertujuan mengurangi volume kendaraan, yang masuk ke ruas jalan tertentu dengan cara diharuskan membayar.
"Jika jalan itu gratis, mungkin semua kendaraan akan masuk. Tapi ketika ruas jalan itu dibebankan harus membayar, tentu orang bakal berpikir ulang. Otomatis volume kendaraan dan kemacetan di ruas jalan tersebut akan berkurang," katanya, Kamis (4/4/2013).
Lebih lanjut ia menjelaskan, sistem ERP ini pada dasarnya sama halnya seperti penerapan jalan tol. Perbedaannya hanya waktu pengeroperasian saja. Bila Jalan tol itu waktunya 24 jam, ERP memiliki aturan batas waktu.
"Sama saja sebetulnya kayak tol. Cuma kalau tol itu berjalan 24 jam, sedangkan ERP kita bisa atur waktu dan lokasinya," terangnya.
(stb)