Sudah menikah, Sudirman berharap ikut UN
Sudah menikah, Sudirman berharap ikut UN
A
A
A
Sindonews.com - Sudirman (18), siswa kelas XII SMAN 7, Kresek, Kabupaten Tangerang, yang melapor ke Komnas Perlindungan Anak, karena dilarang mengikuti Ujian Nasional dengan alasan sudah menikah mengaku haknya sebagai warga negera terbelenggu.
Sudirman mengakui, memang sudah menikah pada tanggal 11 Februari 2013 lalu secara sirih. Pasca menikah, Dia masih melanjutkan pendidikannya.
Akan tetapi, beberapa waktu lalu remaja yang akan menghadapi ujian bulan April ini dipanggil guru bidang bimbingan dan penyuluhan (BP) bahwa dirinya sudah tidak bisa bersekolah karena beberapa hal.
"Waktu itu hari try out pertama, guru BP bilang bahwa saya tidak boleh bersekolah lagi, dan saya langsung pulang tidak mengikuti try out," kata Sudirman, kepada wartawan di Tangerang, Rabu (3/4/2013).
Akhirnya, beberapa hari Sudirman tidak bersekolah. Akan tetapi karena menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS), Sudirman kembali masuk. "Hari pertama saya bisa ikut ujian, tapi setelah hari kedua pihak sekolah datang kerumah," tuturnya.
Kedatangan pihak sekolah kekediaman orang tua Sudirman sekitar bulan Maret ini, dengan misi membawa surat pemberitahuan bahwa Sudirman dikembalikan kepada wali murid yang artinya Sudirman dikeluarkan dari sekolah.
Perlakuan sekolah kepadanya membuat remaja ini putus semangat. Pasalnya Ujian Nasional yang sudah terbayang didepan mata tidak dapat diikutinya. Atas dasar inilah, Sudirman didampingi LSM Education Care beberapa hari lalu melapor ke Komnas Perlindungan Anak untuk mendapatkan dukungan.
"Melihat kondisi ini, kami sangat prihatin. Dasar inilah kami bertekad untuk membantu Sudirman menuntut haknya sebagai warga negara, yaitu menyelesaikam sekolahnya sampai selesai," terang Yaya Sunarya, pendamping dari LSM Education Care.
Dikatakan Yaya, Sudirman hanya ingin dapat mengikuti Ujian Nasional dan mendapatkan legalitas Ijazah, guna kepentingan kehidupannya dimasa depan.
"Kami hanya berharap pihak sekolah bisa memberi kebijakan agar Sudirman dapat mengikuti Ujian Nasional," tegasnya.
Sudirman mengakui, memang sudah menikah pada tanggal 11 Februari 2013 lalu secara sirih. Pasca menikah, Dia masih melanjutkan pendidikannya.
Akan tetapi, beberapa waktu lalu remaja yang akan menghadapi ujian bulan April ini dipanggil guru bidang bimbingan dan penyuluhan (BP) bahwa dirinya sudah tidak bisa bersekolah karena beberapa hal.
"Waktu itu hari try out pertama, guru BP bilang bahwa saya tidak boleh bersekolah lagi, dan saya langsung pulang tidak mengikuti try out," kata Sudirman, kepada wartawan di Tangerang, Rabu (3/4/2013).
Akhirnya, beberapa hari Sudirman tidak bersekolah. Akan tetapi karena menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS), Sudirman kembali masuk. "Hari pertama saya bisa ikut ujian, tapi setelah hari kedua pihak sekolah datang kerumah," tuturnya.
Kedatangan pihak sekolah kekediaman orang tua Sudirman sekitar bulan Maret ini, dengan misi membawa surat pemberitahuan bahwa Sudirman dikembalikan kepada wali murid yang artinya Sudirman dikeluarkan dari sekolah.
Perlakuan sekolah kepadanya membuat remaja ini putus semangat. Pasalnya Ujian Nasional yang sudah terbayang didepan mata tidak dapat diikutinya. Atas dasar inilah, Sudirman didampingi LSM Education Care beberapa hari lalu melapor ke Komnas Perlindungan Anak untuk mendapatkan dukungan.
"Melihat kondisi ini, kami sangat prihatin. Dasar inilah kami bertekad untuk membantu Sudirman menuntut haknya sebagai warga negara, yaitu menyelesaikam sekolahnya sampai selesai," terang Yaya Sunarya, pendamping dari LSM Education Care.
Dikatakan Yaya, Sudirman hanya ingin dapat mengikuti Ujian Nasional dan mendapatkan legalitas Ijazah, guna kepentingan kehidupannya dimasa depan.
"Kami hanya berharap pihak sekolah bisa memberi kebijakan agar Sudirman dapat mengikuti Ujian Nasional," tegasnya.
(san)
Explore More