Toko emas di Tangerang 2 kali dibobol maling
A
A
A
Sindonews.com - Toko Emas Anak 71, Blok D1, No 19, Pasar Anyar, Kota Tangerang, ternyata bukan sekali ini kebobolan perampok. Lima tahun yang lalu, toko milik H Sahlan, ini juga pernah mengalami nasib yang serupa.
"Uang hasil transaksi selama satu hari sebesar Rp30 juta digasak pelaku. Yang diambil uang receh hasil penjualan. Modusnya sama, dibongkar juga gembok toko saya," kata H Sahlan, di Tangerang, Selasa (2/4/2013).
Ditambahkan dia, selama berdagang di Pasar Anyar, sejak 1971, cuma tokonya yang kerap disatroni pencuri. Dia pun merasa kecewa dengan pihak keamanan Pasar Anyar. Pasalnya dia kerap membayar retribusi Rp10 ribu per harinya.
"Pasti kecewa lah. Tiap hari bayar uang keamanan, tapi masih kebobolan," tukasnya.
Sementara terkait pencurian yang dialaminya pada hari Senin kemarin, pencuri menggasak emas sekitar 3 kilogram senilai Rp1,5 miliar dari brangkas yang berada di dalam toko.
"Ada dua brangkas. Yang dibongkar yang berisi perhiasan toko. Kalau yang satu lagi isinya perhiasan pesanan orang," terangnya.
Sahlan mengaku, sebelumnya tidak mencurigai ada orang yang mengintai tokonya, karena banyaknya pembeli yang lalu lalang di pasar. Sementara terkait keterlibatan orang dalam, menurut Sahlan hal itu tidak mungkin, karena karyawan toko adalah anggota keluarganya.
"Karyawan di sini tiga orang, saudara saya semua. Kita pulang dan buka toko sama-sama," katanya.
Kepala Pengelola Pasar Anyar Ii Yulianti mengaku, jumlah personel keamanan memang minim. Ada sebanyak enam petugas tiap shift yang menjaga 800 toko dan lapak.
"Memang kurang jumlahnya. Tapi soal keamanan yang mengatur perusahaan outsourching PT Cipta Eka Mandiri. Kedepan akan kita evaluasi dan menambah personil keamanan," tukasnya.
"Uang hasil transaksi selama satu hari sebesar Rp30 juta digasak pelaku. Yang diambil uang receh hasil penjualan. Modusnya sama, dibongkar juga gembok toko saya," kata H Sahlan, di Tangerang, Selasa (2/4/2013).
Ditambahkan dia, selama berdagang di Pasar Anyar, sejak 1971, cuma tokonya yang kerap disatroni pencuri. Dia pun merasa kecewa dengan pihak keamanan Pasar Anyar. Pasalnya dia kerap membayar retribusi Rp10 ribu per harinya.
"Pasti kecewa lah. Tiap hari bayar uang keamanan, tapi masih kebobolan," tukasnya.
Sementara terkait pencurian yang dialaminya pada hari Senin kemarin, pencuri menggasak emas sekitar 3 kilogram senilai Rp1,5 miliar dari brangkas yang berada di dalam toko.
"Ada dua brangkas. Yang dibongkar yang berisi perhiasan toko. Kalau yang satu lagi isinya perhiasan pesanan orang," terangnya.
Sahlan mengaku, sebelumnya tidak mencurigai ada orang yang mengintai tokonya, karena banyaknya pembeli yang lalu lalang di pasar. Sementara terkait keterlibatan orang dalam, menurut Sahlan hal itu tidak mungkin, karena karyawan toko adalah anggota keluarganya.
"Karyawan di sini tiga orang, saudara saya semua. Kita pulang dan buka toko sama-sama," katanya.
Kepala Pengelola Pasar Anyar Ii Yulianti mengaku, jumlah personel keamanan memang minim. Ada sebanyak enam petugas tiap shift yang menjaga 800 toko dan lapak.
"Memang kurang jumlahnya. Tapi soal keamanan yang mengatur perusahaan outsourching PT Cipta Eka Mandiri. Kedepan akan kita evaluasi dan menambah personil keamanan," tukasnya.
(san)