Jadwal baru KRL membingungkan
A
A
A
Sindonews.com - Jadwal baru perjalanan kereta rel listrik (KRL) membingungkan penumpang. Kendati sudah ditempel jadwal perjalanan di stasiun namun penumpang tetap mengaku bingung.
Pasalnya, perjalanan yang baru dirasa membuat perjalanan menjadi lebih lama. Penambahan perjalanan KRL lintas Bogor-Jakarta sejak kemarin ditambah menjadi 16 perjanalan.
Semula hanya ada 116 perjalanan, kini bertambah menjadi 132 perjalanan.
Nur Cahyo, salah satu penumpang mengaku perubahan jadwal itu tidak menjadi solusi untuk peak hours.
Justru perubahan jadwal baru membuat kereta semakin lama. Biasanya, dia naik kereta pukul 06.30 WIB dari Stasiun Depok Baru. “Hari pertama banyak yang bingung. Ini kan baru jadualnya. Tapi tetap penuh juga,” kata Nur Cahyo saat dihubungi wartawan, Senin (1/4/2013).
Dikatakan dia, masih banyak penumpang yang belum mengetahui perubahan jadwal itu. dengan jadwal baru, kata dia, membuat KRL ekonomi menjadi lebih lama. Sehingga penumpang harus naik KRL commuter line (CL).
“Dampaknya ya KRL ekonomi jaraknya jadi lebih jauh. Yang diperbanyak CL. Kalau enggak mau telat ya harus naik CL, mau enggak mau,” ungkapnya.
Karyawan swasta ini pada dasarnya menyambut baik adanya penambahan jadual perjalanan. Namun, tegasnya, jangan hanya sebatas wacana. Selama ini, kata dia, perbaikan pelayanan hanya sebagai lip service saja.
“Kalau memang kereta jedanya hanya tujuh menit sekali nggak mungkin ada penumpukan penumpang di peak hours. Percuma saja ditambah kalau bukan di jam sibuk,” kritik Cahyo.
Ani, penumpang di Stasiun Depok Lama juga mengaku kebingungan dengan jadwal kereta yang baru. Biasanya dia naik KRL CL pukul 06.45 WIB. Kebingungan terjadi karena jadwal kereta yang biasa dia naik justru datang lebih lama.
“Mungkin karena tadi saya terlambat atau gimana saya juga enggak tahu. Tapi emang saya enggak tahu ada jadwal baru. Tadi saya nanya petugas di peron, katanya ada jadwal baru makanya kereta enggak kaya yang sebelumnya,” cerita dia.
Wakil Kepala Stasiun Depok Lama, Darmin mengatakan, sejak perubahan jadwal kereta pertama dari Stasiun Depok Lama pukul 04.37 WIB yang sebelumnya pukul 04.40 WIB untuk tujuan Jatinegara.
Sedangkan untuk rute Jakarta Kota yang pertama dari Depok pukul 04.25 WIB yang sebelumnya 05.11 WIB. Dikatakan dia, saat ini jeda perjalanan KRL hanya tujuh menit dari yang sebelumnya 10 menit.
“Dampaknya memang perjalanan kereta dirasa lebih lama. Saat ini ada 132 perjalanan yang semula hanya 116 perjalanan,” kata Darmin.
Sebelum ada perubahan jadwal, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi. Sejak tiga hari sebelumnya, kata Darmin, sudah ada jadual baru yang ditempel di stasiun. Selain itu, selebaran jadual juga sudah dibagikan. “Sudah habis dari 07.30 WIB. Sebelum naik biasanya penumpang lihat jadual yang ditempel,” tandasnya.
Untuk jadwal baru, KRL terakhir yang lewat di Stasiun Depok Lama yaitu pukul 01.21 yang sebelumnya adalah pukul 23.35 WIB. Sedangkan KRL yang terakhir mengakhiri perjalanan di Depok yaitu pukul 01.04 WIB yang sebelumnya 23.39 WIB. Jumlah penumpang di Stasiun Depok Lama mencapai 18.000 orang per hari.
Pasalnya, perjalanan yang baru dirasa membuat perjalanan menjadi lebih lama. Penambahan perjalanan KRL lintas Bogor-Jakarta sejak kemarin ditambah menjadi 16 perjanalan.
Semula hanya ada 116 perjalanan, kini bertambah menjadi 132 perjalanan.
Nur Cahyo, salah satu penumpang mengaku perubahan jadwal itu tidak menjadi solusi untuk peak hours.
Justru perubahan jadwal baru membuat kereta semakin lama. Biasanya, dia naik kereta pukul 06.30 WIB dari Stasiun Depok Baru. “Hari pertama banyak yang bingung. Ini kan baru jadualnya. Tapi tetap penuh juga,” kata Nur Cahyo saat dihubungi wartawan, Senin (1/4/2013).
Dikatakan dia, masih banyak penumpang yang belum mengetahui perubahan jadwal itu. dengan jadwal baru, kata dia, membuat KRL ekonomi menjadi lebih lama. Sehingga penumpang harus naik KRL commuter line (CL).
“Dampaknya ya KRL ekonomi jaraknya jadi lebih jauh. Yang diperbanyak CL. Kalau enggak mau telat ya harus naik CL, mau enggak mau,” ungkapnya.
Karyawan swasta ini pada dasarnya menyambut baik adanya penambahan jadual perjalanan. Namun, tegasnya, jangan hanya sebatas wacana. Selama ini, kata dia, perbaikan pelayanan hanya sebagai lip service saja.
“Kalau memang kereta jedanya hanya tujuh menit sekali nggak mungkin ada penumpukan penumpang di peak hours. Percuma saja ditambah kalau bukan di jam sibuk,” kritik Cahyo.
Ani, penumpang di Stasiun Depok Lama juga mengaku kebingungan dengan jadwal kereta yang baru. Biasanya dia naik KRL CL pukul 06.45 WIB. Kebingungan terjadi karena jadwal kereta yang biasa dia naik justru datang lebih lama.
“Mungkin karena tadi saya terlambat atau gimana saya juga enggak tahu. Tapi emang saya enggak tahu ada jadwal baru. Tadi saya nanya petugas di peron, katanya ada jadwal baru makanya kereta enggak kaya yang sebelumnya,” cerita dia.
Wakil Kepala Stasiun Depok Lama, Darmin mengatakan, sejak perubahan jadwal kereta pertama dari Stasiun Depok Lama pukul 04.37 WIB yang sebelumnya pukul 04.40 WIB untuk tujuan Jatinegara.
Sedangkan untuk rute Jakarta Kota yang pertama dari Depok pukul 04.25 WIB yang sebelumnya 05.11 WIB. Dikatakan dia, saat ini jeda perjalanan KRL hanya tujuh menit dari yang sebelumnya 10 menit.
“Dampaknya memang perjalanan kereta dirasa lebih lama. Saat ini ada 132 perjalanan yang semula hanya 116 perjalanan,” kata Darmin.
Sebelum ada perubahan jadwal, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi. Sejak tiga hari sebelumnya, kata Darmin, sudah ada jadual baru yang ditempel di stasiun. Selain itu, selebaran jadual juga sudah dibagikan. “Sudah habis dari 07.30 WIB. Sebelum naik biasanya penumpang lihat jadual yang ditempel,” tandasnya.
Untuk jadwal baru, KRL terakhir yang lewat di Stasiun Depok Lama yaitu pukul 01.21 yang sebelumnya adalah pukul 23.35 WIB. Sedangkan KRL yang terakhir mengakhiri perjalanan di Depok yaitu pukul 01.04 WIB yang sebelumnya 23.39 WIB. Jumlah penumpang di Stasiun Depok Lama mencapai 18.000 orang per hari.
(maf)