Karyawan Batavia Air blokade pintu M1 bandara
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan mantan karyawan maskapai penerbangan Batavia Air membuktikan ucapan mereka memblokade Jalan Suryadharma, pintu masuk belakang (pintu M1) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
Para karyawan itu melakukan aksi saat hendak menghadiri sidang di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sempat terjadi kericuhan antara mantan karyawan Batavia Air dengan polisi, saat massa menggelar aksi tidur di jalan.
Akibat aksi puluhan orang ini, akses pintu M1 menuju Bandara Soetta mengalami kemacetan panjang. Alhasil, pengguna jalan yang akan menggunakan jasa bandara dan sekitarnya merasa terganggu dengan aksi mereka.
Aksi itu dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan para karyawan terhadap kurator yang dipercaya oleh PT Metro Batavia untuk membayarkan pesangon terhadap ribuan mantan karyawan Batavia. Sebab, pasca diputus pailit oleh Pengadilan Niaga, akhir Januari lalu, nasib mereka masih belum jelas.
Selain tidur di jalan, puluhan mantan karyawan membentangkan spanduk kekecewaan terhadap perusahaan tempat mereka mengabdi belasan tahun lalu itu. Karena sudah dua kali sidang di Pengadilan Niaga, titik terang pembayaran pesangon belum juga didapat.
Jika tak mendapat bayaran atas pesangon, mantan karyawan Batavia Air itu mengancam akan menduduki kantor pusat Batavia Air di Jalan Juanda, Jakarta. Akhirnya, aksi dibubarkan paksa. Massa pun bergerak ke Pengadilan Niaga.
Para karyawan itu melakukan aksi saat hendak menghadiri sidang di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sempat terjadi kericuhan antara mantan karyawan Batavia Air dengan polisi, saat massa menggelar aksi tidur di jalan.
Akibat aksi puluhan orang ini, akses pintu M1 menuju Bandara Soetta mengalami kemacetan panjang. Alhasil, pengguna jalan yang akan menggunakan jasa bandara dan sekitarnya merasa terganggu dengan aksi mereka.
Aksi itu dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan para karyawan terhadap kurator yang dipercaya oleh PT Metro Batavia untuk membayarkan pesangon terhadap ribuan mantan karyawan Batavia. Sebab, pasca diputus pailit oleh Pengadilan Niaga, akhir Januari lalu, nasib mereka masih belum jelas.
Selain tidur di jalan, puluhan mantan karyawan membentangkan spanduk kekecewaan terhadap perusahaan tempat mereka mengabdi belasan tahun lalu itu. Karena sudah dua kali sidang di Pengadilan Niaga, titik terang pembayaran pesangon belum juga didapat.
Jika tak mendapat bayaran atas pesangon, mantan karyawan Batavia Air itu mengancam akan menduduki kantor pusat Batavia Air di Jalan Juanda, Jakarta. Akhirnya, aksi dibubarkan paksa. Massa pun bergerak ke Pengadilan Niaga.
(san)