Kebakaran, alarm & tabung hidrant di Istana tak berfungsi

Jum'at, 22 Maret 2013 - 01:27 WIB
Kebakaran, alarm & tabung...
Kebakaran, alarm & tabung hidrant di Istana tak berfungsi
A A A
Sindonews.com - Penyebab terjadinya peristiwa kebakaran yang melanda Gedung Sekretariat Negara (Setneg) di kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (21/03) sore tadi masih menjadi tanya besar.

Sumber dari pegawai Setneg yang enggan disebutkan namanya membeberkan, kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 16:40 WIB. Ketika peristiwa berlangsung alarm tanda peringatan kebakaran di dalam gedung mendadak tidak berfungsi.

Selain itu, alat bantu pemadam api atau Hidrant juga sudah berkondisi karatan.

"Api kira-kira diketahui sekitar pukul 16:40 WIB. Alarm gak bunyi dan Hydrat yang ada juga karatan. Mobil pemadam kebakaran cuma ada satu dan itu pun kecil," katanya saat ditemui di lokasi.

Menurutnya, api terlihat berasal dari sayap kanan gedung lantai III gedung. Dari arah sayap kiri terlihat ada beberapa pegawai lari berhamburan menyelamatkan diri dari kebakaran. Saat kebakaran, ruang rapat sedang berkondisi sepi, karena jika tidak ada sidang kabinet, ruangan tersebut tidak digunakan.

"Jadi tidak ada yang mengetahui kebakaran. Tiba-tiba api langsung membesar. Mobil pemadam yang disediakan di dalam gedung juga terlalu kecil. Jadi tidak bisa dipakai karena tangganya pendek dan tidak bisa menjangkau ke lantai III," paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gedung Utama Sekretariat Negara, terbakar. Kobaran api nyaris mengenai Istana Negara, tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat terbatas.

Gedung Setneg merupakan tempat Menteri Sekretaris negara berkantor. Sedikitnya 30 mobil pemadam kebakaran diturunkan kelokasi untuk memadamkan api.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0917 seconds (0.1#10.140)