Kurang biaya, pembangunan Terminal Jatijajar Depok molor
A
A
A
Sindonews.com - Keinginan Pemerintah Kota Depok untuk mengoperasikan Terminal Jatijajar tahun ini disinyalir molor. Pasalnya, sejauh ini, pembangunan masih 30 persen.
Terminal tersebut dibangun untuk mengatasi kemacetan di Jalan Margonda, Depok, sehingga seluruh bus angkutan luar kota diberangkatkan dari Terminal Jatijajar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dindin Djaenuddin mengatakan, saat ini sudah sampai pembangunan tahap kedua. Untuk konstruksi, sementara masih dibiayai pemerintah pusat atau Kementrian Perhubungan.
"Pemerintah daerah untuk tahun 2013 pembangunan jembatan sehingga pembangunan dapat berjalan terus dan jembatan dapat simultan. Pembangunan baru sekitar 30 persen. Bangunan utamanya sudah selesai," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (15/3/2013).
Kondisinya, baru implacement atau perataan tanah, baru sampai untuk bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP). Namun pihaknya tengah mengejar implecement untuk angkot dan bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).
"Anggaran pembangunan jembatan, itu masuk ke bina marga. Saya enggak tahu besaran dananya berapa. Intinya pembangunan terminal masih 70 persen lagi.
Dindin berdalih, pihaknya ingin Terminal Jatijajar secepatnya beroperasi. Namun terganjal karena bantuan dana dari pemerintah pusat.
"Di samping ada sharing pendapatan daerah. Pendapatan daerah sudah cukup banyak, termasuk pembangunan jembatan. Saat ini kita menunggu sharing propinsi," tegasnya.
Terminal tipe A di Jatijajar, Tapos, Depok yang menghabiskan anggaran Rp50 miliar. Saat ini, Dinas Perhubungan Kota Depok sedang menyelesaikan pembangunan tahap awal yakni berupa penyelesaian gedung kantor utama dan infrastruktur jalan.
Pembebasan lahan proyek tersebut sudah terkatung-katung dilakukan sejak 2004 sementara pematangan lahan baru dilakukan pada 2009. Pembangunan tahap awal baru mulai dikerjakan pada 2010.
Terminal tersebut dibangun untuk mengatasi kemacetan di Jalan Margonda, Depok, sehingga seluruh bus angkutan luar kota diberangkatkan dari Terminal Jatijajar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dindin Djaenuddin mengatakan, saat ini sudah sampai pembangunan tahap kedua. Untuk konstruksi, sementara masih dibiayai pemerintah pusat atau Kementrian Perhubungan.
"Pemerintah daerah untuk tahun 2013 pembangunan jembatan sehingga pembangunan dapat berjalan terus dan jembatan dapat simultan. Pembangunan baru sekitar 30 persen. Bangunan utamanya sudah selesai," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (15/3/2013).
Kondisinya, baru implacement atau perataan tanah, baru sampai untuk bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP). Namun pihaknya tengah mengejar implecement untuk angkot dan bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).
"Anggaran pembangunan jembatan, itu masuk ke bina marga. Saya enggak tahu besaran dananya berapa. Intinya pembangunan terminal masih 70 persen lagi.
Dindin berdalih, pihaknya ingin Terminal Jatijajar secepatnya beroperasi. Namun terganjal karena bantuan dana dari pemerintah pusat.
"Di samping ada sharing pendapatan daerah. Pendapatan daerah sudah cukup banyak, termasuk pembangunan jembatan. Saat ini kita menunggu sharing propinsi," tegasnya.
Terminal tipe A di Jatijajar, Tapos, Depok yang menghabiskan anggaran Rp50 miliar. Saat ini, Dinas Perhubungan Kota Depok sedang menyelesaikan pembangunan tahap awal yakni berupa penyelesaian gedung kantor utama dan infrastruktur jalan.
Pembebasan lahan proyek tersebut sudah terkatung-katung dilakukan sejak 2004 sementara pematangan lahan baru dilakukan pada 2009. Pembangunan tahap awal baru mulai dikerjakan pada 2010.
(san)