Ini penyebaran tanaman cath di Indonesia

Sindonews.com - Tanaman catch yang merupakan cikal bakal pembuatan zat cathinone, ternyata sudah ada di Indonesia sejak 1995. Bahkan penyebarannya sudah sangat sporadis.

"Betul sudah sporadis, ketika kami mewawancara petaninya, sudah ada orang-orang yang membeli bibit. Sementara, dia tidak tahu dibeli dari mana dan orang mana yang membeli," ungkap Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Benny J Mamoto, di Gedung PTIK, Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Benny menambahkan, dari informasi yang dihimpun beberapa petani, ternyata mereka tidak tahu asal tanaman itu. Para petani hanya disuruh menanamkannya di pekarangan rumahnya.

"Di situ disimpulkan telah terjadi penyebaran. Contoh, di Banyumas yang menyuruh adalah orang Arab dari Jakarta. Kemudian petani di Banyumas suruh menanam," paparnya.

Oleh karenanya, Benny menghimbau bantuan dan partisipasi masyarakat lokal dengan melihat gambar dan publikasi dari media, soal tanaman cath silahkan laporkan ke BNN.

"Nanti kita akan turunkan tim untuk mengecek secara laboratoris. Saat ini penyebarannya ada di Banyumas, Cisarua, Puncak, dan Cianjur. Tapi, kita masih mencari yang memberi bibit itu mana saja. Himbauan kita, kalau sudah menanam sebaiknya dimusnahkan," simpulnya.