Komnas PA janji akan kawal kasus salah tembak di Makasar
Komnas PA janji akan kawal kasus salah tembak di Makasar
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait berjanji, akan melakukan pendampingan terhadap pihak keluarga korban, dan meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus salah tembak ini.
"Harus segera diselesaikan, jangan ada lagi kasus-kasus seperti ini," katanya, Rabu (13/3/2013).
Sebelumnya, Fikar dan Nur, orangtua korban salah tembak Fathir Muhammad, beberapa hari yang lalu, mendatangi Kantor Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Maksud kedatangan kedua orang tua bayi yang tewas terkena peluru nyasar, saat sedang berada di kamar tidur rumahnya di Jalan Baji Gau, Makassar itu ingin meminta bantuan dan pendampingan dari Komnas PA agar mengawal kasus ini hingga terselesaikan.
Seperti diketahui sebelumnya, bocah bernama Fatir Muhammad anak pasangan Fikar dan Nur meninggal dunia, setelah terkena peluru nyasar di bagian kepala saat berada di kamar tidur rumahnya di Jalan Baji Gau, Makassar, Jumat (01/02/2013) sekitar pukul 21:00 lalu. Hingga saat ini pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap siapa pelakunya.
"Harus segera diselesaikan, jangan ada lagi kasus-kasus seperti ini," katanya, Rabu (13/3/2013).
Sebelumnya, Fikar dan Nur, orangtua korban salah tembak Fathir Muhammad, beberapa hari yang lalu, mendatangi Kantor Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Maksud kedatangan kedua orang tua bayi yang tewas terkena peluru nyasar, saat sedang berada di kamar tidur rumahnya di Jalan Baji Gau, Makassar itu ingin meminta bantuan dan pendampingan dari Komnas PA agar mengawal kasus ini hingga terselesaikan.
Seperti diketahui sebelumnya, bocah bernama Fatir Muhammad anak pasangan Fikar dan Nur meninggal dunia, setelah terkena peluru nyasar di bagian kepala saat berada di kamar tidur rumahnya di Jalan Baji Gau, Makassar, Jumat (01/02/2013) sekitar pukul 21:00 lalu. Hingga saat ini pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap siapa pelakunya.
(stb)
Explore More