Nambah waktu perjalanan KRL, ciptakan kemacetan di Jaksel
A
A
A
Sindonews.com - Rencana penambahan waktu perjalanan KRL Jabodetabek, mulai 1 April mendatang diprediksi akan menambah kemacetan lalu lintas di wilayah Jakarta Selatan. Demikian diungkapkan Kasat Lantas Polrestro Jakarta Selatan AKBP Hindarsono.
Menurutnya, kebijakan penambahan waktu perjalanan dari PT KAI itu, akan berdampak pada penumpukan antrean kendaraan di Jakarta Selatan. Khususnya di jalur-jalur KRL, yang bersinggungan dengan perlintasan jalan raya, dimulai dari Pasar Minggu hingga Manggarai.
"Semakin sering KRL yang lewat, maka akan semakin sering pula terjadinya kemacetan. Karena antrean kendaraan dipastikan semakin bertumpuk, mengikuti palang pintu kereta yang sering tertutup," kata Hindarsono saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/3/2013).
Salah satu upaya mengatasi masalah ini, kata Hindarsono, bisa dengan membangun flyover di perlintasan-perlintasan yang bersingungan langsung dengan jalur KRL. Sehingga, dampak kemacetan lalu lintas akibat kebijakan penambahan waktu perjalanan KRL tersebut dapat diminimalisir.
"Bila dilakukan, cara seperti ini saya pikir akan cukup efektif," tukasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, Kamis (07/03) lalu, PT KAI telah mengumumkan penambahan jumlah perjalanan KRL Jabodetabek di beberapa rute akan ditambah, terhitung mulai 1 April 2013.
Salah satu penambahan jumlah perjalanan KRL itu rute Stasiun Bogor-Jatinegara, yang melewati stasiun-stasiun di jalur lingkar (loopline), di mana Dari 67 ditambah menjadi 93 perjalanan.
Bertambahnya jumlah perjalanan juga akan mengurangi durasi waktu tunggu penumpang di setiap stasiun dari yang biasanya 15 menit menjadi 7 menit.
Menurutnya, kebijakan penambahan waktu perjalanan dari PT KAI itu, akan berdampak pada penumpukan antrean kendaraan di Jakarta Selatan. Khususnya di jalur-jalur KRL, yang bersinggungan dengan perlintasan jalan raya, dimulai dari Pasar Minggu hingga Manggarai.
"Semakin sering KRL yang lewat, maka akan semakin sering pula terjadinya kemacetan. Karena antrean kendaraan dipastikan semakin bertumpuk, mengikuti palang pintu kereta yang sering tertutup," kata Hindarsono saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/3/2013).
Salah satu upaya mengatasi masalah ini, kata Hindarsono, bisa dengan membangun flyover di perlintasan-perlintasan yang bersingungan langsung dengan jalur KRL. Sehingga, dampak kemacetan lalu lintas akibat kebijakan penambahan waktu perjalanan KRL tersebut dapat diminimalisir.
"Bila dilakukan, cara seperti ini saya pikir akan cukup efektif," tukasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, Kamis (07/03) lalu, PT KAI telah mengumumkan penambahan jumlah perjalanan KRL Jabodetabek di beberapa rute akan ditambah, terhitung mulai 1 April 2013.
Salah satu penambahan jumlah perjalanan KRL itu rute Stasiun Bogor-Jatinegara, yang melewati stasiun-stasiun di jalur lingkar (loopline), di mana Dari 67 ditambah menjadi 93 perjalanan.
Bertambahnya jumlah perjalanan juga akan mengurangi durasi waktu tunggu penumpang di setiap stasiun dari yang biasanya 15 menit menjadi 7 menit.
(stb)