Kronologis penangkapkan pelaku mutilasi di Cikampek

Rabu, 06 Maret 2013 - 23:57 WIB
Kronologis penangkapkan...
Kronologis penangkapkan pelaku mutilasi di Cikampek
A A A
Sindonews.com - Polres Metro Jakarta Timur, akhirnya berhasil meringkus pelaku pembunuhan yang memutilasi korban dan membuang potongan tubuhnya di Tol Cawang-Cikampek, Jakarta Timur, pada Selasa 5 Maret 2013.

Terungkapnya pelaku mutilasi ini, menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni, setelah pihaknya melakukan olah TKP selama dua hari dan meminta keterangan dari sejunlah saksi di lokasi pembuangan mayat korban.

Dalam penyelidikan tersebut, pihaknya juga mencari jejak ban kendaraan yang digunakan pelaku yang ternyata suami korban yang bernama Benget Situmorang atau BS (39), untuk membuang mayat korban.

"Kami juga berusaha mengungkap identitas pelaku dari kamera CCTV di tol Cawang-Cikampek," ujar Mulyadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/3/2013) malam.

Mulyadi membeberkan, korban mutilasi yang dibunuh suaminya sendiri ini bernama Darna Sri Astuti (33). Dari penyidikan, sebelum dibunuh, korban dan pelaku terlibat cekcok mulut dan bertengkar hebat di dalam rumah.

Pelaku yang juga suaminya itu, diduga cemburu karena korban kedapatan selingkuh dengan pria lain. Merasa tidak digubris, pelaku naik pitam lalu memukul korban sampai pingsan.

"Saat korban pingsan, pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan memotong isterinya itu menjadi tujuh bagian. Bagian tulang korban, dipotong pakai golok. Habis itu potongan tubuh korban dimasukan ke dalam plastik," terangnya.

Usai menghabisi nyawa isterinya, pelaku kemudian meminta pembantunya yang bernama Tini agar ikut membantunya membuang mayat korban. Tanpa pikir panjang, pembantunya itu langsung mengiyakan kemauan pelaku. Keduanya selanjutnya pergi menyewa angkot 03 jurusan Cililtan-Kampung Rambutan lalu kembali pulang ke rumah.

"Pelaku dan pembantunya sempat mencuci angkot sewaan itu di rumah. Setelah itu mereka baru sama-sama membuang mayat korban ke dalam jalan tol," paparnya.

Mulyadi menambahkan, pembunuhan dengan cara mutilasi ini diakui tergolong sadis, menyeramkan, dan dilakukan berencana. "Kasus pembunuhan ini masih kami dalami. Rencananya, kami juga akan datangkan psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan kedua pelaku," tutupnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6275 seconds (0.1#10.140)