Polisi belum berhasil ungkap identitas korban mutilasi
A
A
A
Sindonews.com - Aparat kepolisian masih belum berhasil mengungkap identitas mayat perempuan korban mutilasi yang dibuang di Tol Cawang-Cikampek, pada Selasa 5 Maret 2013. Polres Metro Jakarta Timur bahkan akan menggandeng Dokter Kepolisian (Dokpol) untuk mengambil sampel DNA dari potongan tubuh korban yang sudah ditemukan.
"Nantinya sampel DNA dari setiap potongan tubuh korban akan saling dibandingkan agar bisa dipastikan korban merupakan orang yang sama. Sebab, bisa saja potongan tubuh itu bukan dari tubuh satu korban," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni saat ditemui di ruangannya, Rabu (6/3/2013).
Mulyadi memaparkan, selain untuk membandingkan tiap potongan tubuh, sampel DNA itu juga akan dicocokan dengan masyarakat yang mengaku anggota keluarga korban. Hasil sampel DNA tersebut diperkirakan baru akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Bersama Dokpol, pihaknya juga akan merekontruksi wajah korban dengan cara manual dan digital.
"Bila manual tidak sempurna, akan disempurnakan dengan digital, atau komputerisasi. Hasil sampel DNA mungkin agak lama waktunya, tapi kalau rekonstruksi wajah, hari ini sudah selesai," tuturnya.
Menurut Mulyadi, foto dari hasil rekonstruksi ini nantinya akan disebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lewat cara demikian, masyarakat diharapkan dapat mengenali korban sebagai anggota keluarganya yang hilang.
"Kami berharap, setelah foto korban disebar, akan ada keluarga yang melapor, sehingga bisa kita bandingkan DNA nya," jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat yang mengaku anggota keluarga korban. Pengungkapan identitas korban ini menjadi target utama pihaknya dalam pengembangan penyelidikan kasus ini. "Target kita sekarang siapa korban, baru mencari kleuarga dan mendalami pelaku," tegasnya.
"Nantinya sampel DNA dari setiap potongan tubuh korban akan saling dibandingkan agar bisa dipastikan korban merupakan orang yang sama. Sebab, bisa saja potongan tubuh itu bukan dari tubuh satu korban," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni saat ditemui di ruangannya, Rabu (6/3/2013).
Mulyadi memaparkan, selain untuk membandingkan tiap potongan tubuh, sampel DNA itu juga akan dicocokan dengan masyarakat yang mengaku anggota keluarga korban. Hasil sampel DNA tersebut diperkirakan baru akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Bersama Dokpol, pihaknya juga akan merekontruksi wajah korban dengan cara manual dan digital.
"Bila manual tidak sempurna, akan disempurnakan dengan digital, atau komputerisasi. Hasil sampel DNA mungkin agak lama waktunya, tapi kalau rekonstruksi wajah, hari ini sudah selesai," tuturnya.
Menurut Mulyadi, foto dari hasil rekonstruksi ini nantinya akan disebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lewat cara demikian, masyarakat diharapkan dapat mengenali korban sebagai anggota keluarganya yang hilang.
"Kami berharap, setelah foto korban disebar, akan ada keluarga yang melapor, sehingga bisa kita bandingkan DNA nya," jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat yang mengaku anggota keluarga korban. Pengungkapan identitas korban ini menjadi target utama pihaknya dalam pengembangan penyelidikan kasus ini. "Target kita sekarang siapa korban, baru mencari kleuarga dan mendalami pelaku," tegasnya.
(san)