Y guru geografi angkat bicara
A
A
A
Sindonews.com - Pada konferensi pers di SMA Negeri, Utan Kayu, Jakarta Timur, Y seorang guru Geografi yang dekat dengan korban dan orang yang pertama mengetahui dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh T terhadap M angkat bicara.
Dalam jumpa pers tersebut Y mengatakan, M memang sempat menceritakan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya. Namun, dalam menceritakan kasus tersebut, M tidak terlalu fulgar.
“Ceritanya sempat terpotong-potoong. Artinya, ceritanya setengah-setengah,” ujar Y, Jumat (1/2/2013).
Y mengaku, sebagai guru geografi tidak punya hak untuk melakukan advokasi terhadap siswinya. Ia mengatakan, menyarankan korban M untuk melaporkan peristiwa asusila yang menimpanya kepada guru BP.
“Saya tidak punya hak, sehingga saya mengarahkan M untuk melaporkan kepada guru BP,” katanya.
Ketika ditanya apakah M mengaku pernah dilecehkan oleh mantan Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, Y mengatakan, sempat menceritakan peristiwa itu. Namun, tidak banyak.
“M mengaku sempat diajak kesejumlah lokasi dan di lokasi itu T melakukan perbuatan asusila terhadap M,” kata Y mengulangi cerita M.
Dalam jumpa pers tersebut Y mengatakan, M memang sempat menceritakan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya. Namun, dalam menceritakan kasus tersebut, M tidak terlalu fulgar.
“Ceritanya sempat terpotong-potoong. Artinya, ceritanya setengah-setengah,” ujar Y, Jumat (1/2/2013).
Y mengaku, sebagai guru geografi tidak punya hak untuk melakukan advokasi terhadap siswinya. Ia mengatakan, menyarankan korban M untuk melaporkan peristiwa asusila yang menimpanya kepada guru BP.
“Saya tidak punya hak, sehingga saya mengarahkan M untuk melaporkan kepada guru BP,” katanya.
Ketika ditanya apakah M mengaku pernah dilecehkan oleh mantan Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, Y mengatakan, sempat menceritakan peristiwa itu. Namun, tidak banyak.
“M mengaku sempat diajak kesejumlah lokasi dan di lokasi itu T melakukan perbuatan asusila terhadap M,” kata Y mengulangi cerita M.
(stb)