RS harus teliti rawat inap pasien KJS

Jum'at, 01 Maret 2013 - 14:03 WIB
RS harus teliti rawat...
RS harus teliti rawat inap pasien KJS
A A A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku prihatin dengan tingginya warga miskin pengguna Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang jumlahnya sangat banyak itu. Namun dia menjadi miris, saat pemegang KJS yang belum pernah merasakan rawat inap di rumah sakit memaksakan dirinya.

Namun begitu, Jokowi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap pasien yang sebenarnya bisa rawat jalan, tetapi memaksakan diri untuk mendapatkan pelayanan rawat inap itu. Alhasil, kamar rumah sakit penuh dan warga yang sangat membutuhkan kamar inap terlantar dan akhirnya meninggal.

"Ya, memang sekarang gratis. Pengennya rawat inap semuanya. Harusnya rawat jalan, pengennya rawat inap, ya enggak papa," ujar Jokowi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/2/2013).

Ditambahkan dia, pihak rumah sakit harusnya lebih pro aktif dan teliti dalam menerima pasien KJS. Baginya, semua warga Jakarta yang tergolong kurang mampu bisa mendapat pelayanan kesehatan. Namun rawat atau tidaknya si pasien, pihak rumah sakit yang bisa menentukkan.

Sebelumnya, Jokowi pernah mengungkapkan pelayanan publik bagi warga Jakarta bukan berarti harus memanjakan warga. Hal itu berlaku untuk pelayanan apapun, baik kesehatan, pendidikan, penghuni rumah susun, dan pelayanan publik lainnya. Dia menegaskan, semua ada mekanisme dan aturannya.

"Pada dasarnya, kita enggak mau manjain terus-terusan. Mau yang dirawat, rusun, apa saja itu. Kan, semua sudah diatur mekanismenya," terang Jokowi beberap waktu lalu.

Terkait program KJS, Pemprov DKI kini sedang mempercepat penambahan fasilitas ruang inap dan fasilitas penunjang kesehatan lainnya. Namun, saat ditanya mengenai anggaran KJS tahun ini, Jokowi mengatakan kurang hafal besaran biaya tersebut.

"Saya enggak hafal dong, tanya ke dinkes," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)