Ayah Hikmah berharap anaknya jadi korban terakhir
A
A
A
Sindonews.com - Ayah balita penderita gizi buruk Hikmah Fitriatul Uyung, Parjo (33) berharap, kasus yang menimpa anaknya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, menjadi yang terakhir. Selanjutnya, dia tidak mau mendengar ada kasus bayi ditelantarkan rumah sakit.
Pria yang bekerja sebagai pemulung ini, kehilangan istri dan bayinya pada Selasa 26 Februari 2013 pagi. Dia mengaku, perawatan di RSCM sangat lambat saat menangani Hikmah.
"Dari sisi perawatan kurang cepat, dalam posisi anak saya sedang mengalami kritis," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (27/2/2013).
Sebelumnya, Parjo diminta untuk menandatangani surat rujukan untuk Hikmah di ICU. Padahal ICU itu perawatan untuk orang dewasa. Pihak rumah sakit mengatakan, ruangan NICU sudah penuh. Sebelum menandatangani surat rujukan, Hikmah telah tiada.
Dia berpesan, rumah sakit manapun yang menemukan pasien seperti Hikmah, langsung ditangani secepat mungkin. Apalagi bagi orang yang tidak mampu seperti dirinya. Biarlah Hikmah menjadi korban terakhir.
"Biar anak saya jadi korban terakhir dari dokter dan perawat, karena pemberian surat rujukan yang kurang tepat saat Hikmah mengalami kritis," lirihnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hikmah Fitriatul Uyung, buah hati pasangan dari Parjo-alm. Soimah meninggal akibat penyakit gizi buruk dan infeksi paru-paru. Lambannya penanganan RSCM disinyalir menjadi penyebab kematian anak keempat dari pasangan ini.
Pria yang bekerja sebagai pemulung ini, kehilangan istri dan bayinya pada Selasa 26 Februari 2013 pagi. Dia mengaku, perawatan di RSCM sangat lambat saat menangani Hikmah.
"Dari sisi perawatan kurang cepat, dalam posisi anak saya sedang mengalami kritis," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (27/2/2013).
Sebelumnya, Parjo diminta untuk menandatangani surat rujukan untuk Hikmah di ICU. Padahal ICU itu perawatan untuk orang dewasa. Pihak rumah sakit mengatakan, ruangan NICU sudah penuh. Sebelum menandatangani surat rujukan, Hikmah telah tiada.
Dia berpesan, rumah sakit manapun yang menemukan pasien seperti Hikmah, langsung ditangani secepat mungkin. Apalagi bagi orang yang tidak mampu seperti dirinya. Biarlah Hikmah menjadi korban terakhir.
"Biar anak saya jadi korban terakhir dari dokter dan perawat, karena pemberian surat rujukan yang kurang tepat saat Hikmah mengalami kritis," lirihnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hikmah Fitriatul Uyung, buah hati pasangan dari Parjo-alm. Soimah meninggal akibat penyakit gizi buruk dan infeksi paru-paru. Lambannya penanganan RSCM disinyalir menjadi penyebab kematian anak keempat dari pasangan ini.
(san)