Dosen IPB akui tugaskan mahasiswa lakukan penelitian
A
A
A
Sindonews.com - Dosen mata kuliah Kimia Lingkungan Diploma III IPB, Heri mengaku, dirinya yang menugaskan Didik Wijaya (20), mahasiswa semester IV jurusan Kimia Analisis yang diduga tenggelam saat hendak mengambil sample air di Sungai Ciliwung, Tanah Sareal, Kota Bogor.
"Memang saya yang tentukan kepada mahasiswa agar mengambil sample air Sungai Ciliwung untuk diteliti sebagai tugas mata kuliah Kimia Lingkungan," kata Heri saat ditemui di lokasi kejadian, Bogor, Selasa (26/2/2013).
Pria berkacamata dengan kemeja kotak-kotak itu menambahkan, sengaja memilih lokasi tempat tenggelamnya korban, karena kondisinya relatif aman.
"Sebelum-sebelumnya juga saya menugaskan mahasiswa yang lain untuk mengambil sample air Sungai Ciliwung di tiga titik yakni di sini (Warung Jambu), dekat lapangan Sempur, dan Pasar Bogor," terangnya.
Selain karena aman, menurutnya tiga titik yang layak dijadikan bahan penelitian untuk diambil sampel airnya itu karena dekat dengan pemukiman penduduk. "Kemudian saya menugaskan untuk mengambil di bawah jam 06.00 WIB, karena kondisi air belum terlalu tercemar," ungkapnya.
Pihaknya tidak menyangka, salah seorang mahasiswa asal Lampung itu bakal mengalami musibah saat menjalan tugas yang diberikannya.
"Ya mas, namanya juga musibah, dan ini baru pertama kali terjadi. Tahun-tahun sebelumnya sudah sering saya menugaskan enggak ada tuh insiden seperti ini," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Didik Wijaya, mahasiswa jurusan analisis kimia, Diploma III Institut Pertanian Bogor (IPB), hilang terseret arus Sungai Ciliwung.
Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB, saat mahasiswa semester IV itu tengah meneliti air sebagai tugas kampus bersama Fajrianah (20), rekannya.
"Saya menunggu di motor dekat jembatan, sedangkan dia (korban) turun ke bawah untuk mengambil sample air. Setelah ditunggu hampir 45 menit, teman saya enggak balik lagi," kata Fajrianah, saat ditemui di lokasi kejadian.
"Memang saya yang tentukan kepada mahasiswa agar mengambil sample air Sungai Ciliwung untuk diteliti sebagai tugas mata kuliah Kimia Lingkungan," kata Heri saat ditemui di lokasi kejadian, Bogor, Selasa (26/2/2013).
Pria berkacamata dengan kemeja kotak-kotak itu menambahkan, sengaja memilih lokasi tempat tenggelamnya korban, karena kondisinya relatif aman.
"Sebelum-sebelumnya juga saya menugaskan mahasiswa yang lain untuk mengambil sample air Sungai Ciliwung di tiga titik yakni di sini (Warung Jambu), dekat lapangan Sempur, dan Pasar Bogor," terangnya.
Selain karena aman, menurutnya tiga titik yang layak dijadikan bahan penelitian untuk diambil sampel airnya itu karena dekat dengan pemukiman penduduk. "Kemudian saya menugaskan untuk mengambil di bawah jam 06.00 WIB, karena kondisi air belum terlalu tercemar," ungkapnya.
Pihaknya tidak menyangka, salah seorang mahasiswa asal Lampung itu bakal mengalami musibah saat menjalan tugas yang diberikannya.
"Ya mas, namanya juga musibah, dan ini baru pertama kali terjadi. Tahun-tahun sebelumnya sudah sering saya menugaskan enggak ada tuh insiden seperti ini," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Didik Wijaya, mahasiswa jurusan analisis kimia, Diploma III Institut Pertanian Bogor (IPB), hilang terseret arus Sungai Ciliwung.
Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB, saat mahasiswa semester IV itu tengah meneliti air sebagai tugas kampus bersama Fajrianah (20), rekannya.
"Saya menunggu di motor dekat jembatan, sedangkan dia (korban) turun ke bawah untuk mengambil sample air. Setelah ditunggu hampir 45 menit, teman saya enggak balik lagi," kata Fajrianah, saat ditemui di lokasi kejadian.
(san)