Jadi kepala perpustakaan, Anas: Saya belajar dulu
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi akhirnya dilantik menjadi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah DKI. Pelantikan dilakukan hari ini, di Balai Kota DKI oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Fadjar Panjaitan.
Banyak pihak yang meragukan kemampuan Anas dalam memimpin perpustakaan, sebagaimana dia memimpin pemerintahan. Karena dasar keilmuan Anas, banyak di pemerintahan. Dia tidak memiliki sejarah seorang pustakawan. Anas diketahui lulusan Fakultas Hukum.
Berbeda dengan pendapat umum, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) I Made Karmayoga mengatakan, penempatan Anas menjadi kepala perpustakaan dinilainya sudah tepat. Namun begitu, dia tidak menjelaskan di lokasi mana ketepatan itu.
"Beliau mampu berkomunikasi baik dengan pimpinan," katanya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/2/2013).
Berbanding terbalik, Anas tidak percaya diri. Dia bahkan mengakui tidak mengerti bagaimana mengelola perpustakaan. Hal itu terungkap berdasarkan wawancara dengan Anas usai pelantikan.
Dia juga mengklaim, setiap hari datang ke kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). Padahal, tidak satu pun pegawai perpustakaan daerah yang pernah melihatnya ke kantor.
“Setiap hari saya ke kantor kok. Habis pelantikan hari ini, saya langsung ke kantor. Untuk program apa yang dijalankan ya nantilah itu, nanti. Saya belajar dulu," bebernya.
Banyak pihak yang meragukan kemampuan Anas dalam memimpin perpustakaan, sebagaimana dia memimpin pemerintahan. Karena dasar keilmuan Anas, banyak di pemerintahan. Dia tidak memiliki sejarah seorang pustakawan. Anas diketahui lulusan Fakultas Hukum.
Berbeda dengan pendapat umum, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) I Made Karmayoga mengatakan, penempatan Anas menjadi kepala perpustakaan dinilainya sudah tepat. Namun begitu, dia tidak menjelaskan di lokasi mana ketepatan itu.
"Beliau mampu berkomunikasi baik dengan pimpinan," katanya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/2/2013).
Berbanding terbalik, Anas tidak percaya diri. Dia bahkan mengakui tidak mengerti bagaimana mengelola perpustakaan. Hal itu terungkap berdasarkan wawancara dengan Anas usai pelantikan.
Dia juga mengklaim, setiap hari datang ke kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). Padahal, tidak satu pun pegawai perpustakaan daerah yang pernah melihatnya ke kantor.
“Setiap hari saya ke kantor kok. Habis pelantikan hari ini, saya langsung ke kantor. Untuk program apa yang dijalankan ya nantilah itu, nanti. Saya belajar dulu," bebernya.
(san)