Todongkan senpi rakitan, tukang cuci motor dikormas
A
A
A
Sindonews.com –Teguh Subagio (38), babak belur dikeroyok massa (dikormas). Pasalnya, pria yang bekerja sebagai buruh cuci motor di Ciputat tersebut, nekat menodongkan senjata api (senpi) rakitan miliknya ke wajah salah satu warga di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat Timur.
Peristiwa bermula ketika Haris (32), warga Jalan Kihajar Dewantara, Kecamatan Ciputat, akan bertandang ke rumah salah satu temannya di lokasi kejadian.
Persoalan muncul saat sepeda motor yang dikenderai korban, melintas di gang depan rumah pelaku. Suara bising yang keluar dari knalpot sepeda motor korban, diduga pemicu Teguh melakukan aksi tersebut.
Saat itulah, pelaku yang terbakar emosi langsung keluar rumah dan menodongkan senpi rakitan jenis revolver ke arah korban. Tak pelak, aksi koboi pelaku seketika membuat korban gemetar ketakutan.
Haris (32), yang semakin terdesak lantaran ada senpi rakitan di wajahnya pun berteriak.
Warga yang mendengar dan melihat kejadian itu langsung berdatangan ke lokasi. Namun, pelaku semakin menggila dan menodongkan senjata tersebut kepada warga lainnya, yang coba melerai perselisihan Haris dan pelaku.
Geram dengan ulah pelaku, warga yang marah juga langsung mengamankan senpi tersebut dan menghakimi pelaku hingga babak belur.
Beruntung, sebelum aksi massa pecah dan kian brutal, petugas patroli Polsek Ciputat segera tiba dilokasi. Polisi kemudian mengamankan pelaku berikut senpi rakitan, dan satu butir peluru sebagai barang bukti.
Kapolsek Ciputat Kompol Alip mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku mendapatkan senpi rakitan itu dari jok sepeda motor pelanggannya, saat mencuci sepeda motor.
“Saat ini, kami masih terus berupaya mendalami kasus ini. Termasuk pengakuan pelaku, apakah benar senpi rakitan itu didapat dari jok sepeda motor yang dicucinya, atau pelaku terlibat dalam kelompok pelaku kejahatan,” kata Alip, Jumat (15/2/2013).
Sementara itu, pelaku saat ditanya langsung wartawan mengaku, tidak pernah berniat menembak korban. Melainkan hanya sekedar menakut-nakuti saja. Sebab, dia kesal dengan suara bisang knalpot motor milik korban.
“Saya kesal karena knalpot sepeda motornya berisik. Apalagi, saat melintas dia juga tidak permisi,” akunya polos.
Peristiwa bermula ketika Haris (32), warga Jalan Kihajar Dewantara, Kecamatan Ciputat, akan bertandang ke rumah salah satu temannya di lokasi kejadian.
Persoalan muncul saat sepeda motor yang dikenderai korban, melintas di gang depan rumah pelaku. Suara bising yang keluar dari knalpot sepeda motor korban, diduga pemicu Teguh melakukan aksi tersebut.
Saat itulah, pelaku yang terbakar emosi langsung keluar rumah dan menodongkan senpi rakitan jenis revolver ke arah korban. Tak pelak, aksi koboi pelaku seketika membuat korban gemetar ketakutan.
Haris (32), yang semakin terdesak lantaran ada senpi rakitan di wajahnya pun berteriak.
Warga yang mendengar dan melihat kejadian itu langsung berdatangan ke lokasi. Namun, pelaku semakin menggila dan menodongkan senjata tersebut kepada warga lainnya, yang coba melerai perselisihan Haris dan pelaku.
Geram dengan ulah pelaku, warga yang marah juga langsung mengamankan senpi tersebut dan menghakimi pelaku hingga babak belur.
Beruntung, sebelum aksi massa pecah dan kian brutal, petugas patroli Polsek Ciputat segera tiba dilokasi. Polisi kemudian mengamankan pelaku berikut senpi rakitan, dan satu butir peluru sebagai barang bukti.
Kapolsek Ciputat Kompol Alip mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku mendapatkan senpi rakitan itu dari jok sepeda motor pelanggannya, saat mencuci sepeda motor.
“Saat ini, kami masih terus berupaya mendalami kasus ini. Termasuk pengakuan pelaku, apakah benar senpi rakitan itu didapat dari jok sepeda motor yang dicucinya, atau pelaku terlibat dalam kelompok pelaku kejahatan,” kata Alip, Jumat (15/2/2013).
Sementara itu, pelaku saat ditanya langsung wartawan mengaku, tidak pernah berniat menembak korban. Melainkan hanya sekedar menakut-nakuti saja. Sebab, dia kesal dengan suara bisang knalpot motor milik korban.
“Saya kesal karena knalpot sepeda motornya berisik. Apalagi, saat melintas dia juga tidak permisi,” akunya polos.
(stb)