Korban perampokan di angkot alami trauma

Senin, 11 Februari 2013 - 17:17 WIB
Korban perampokan di angkot alami trauma
Korban perampokan di angkot alami trauma
A A A
Sindonews.com - Aksi kejahatan di dalam angkutan kota (angkot) kian memprihatinkan. Terlebih, banyak sopir angkot yang harusnya melindungi penumpang dari kejahatan, justru ikut terlibat dalam aksi tersebut.

Seperti yang dialami Yolandha Tenny (22), Warga Muara Bahari Jakarta Utara. Dia mengaku pernah dirampok saat naik angkot sekitar Desember 2009 lalu. Kejadian itu membuatnya takut hingga kini.

"Dulu saya pernah dirampok. Hp saya hilang. Hingga beberapa bulan, saya takut naik angkot," ujar Tenny kepada Sindonews, di Jakarta, Senin (11/2/2013).

Kendati begitu, dia akhirnya tetap menggunakan jasa angkot. Sebab mahasiswi tidak ada yang menjemput dari Kampusnya di Jakarta Barat. "Akhirnya naik angkot, tapi yah gemeteran. Jadinya parno," sahutnya.

Dia menambahkan, angkot menjadi transportasi umum yang penting baginya. Disamping murah, bisa sampai tujuan dengan tepat. Namun begitu, sekarang dia menjadi lebih hati-hati setiap naik angkot.

Berbeda Tenny, Harry kurniawan (22), warga Sunter Agung dan akrab disapa dengan Ari mengatakan, selama naik angkot tidak pernah mengalami kejadian seperti dialami Tenny. "Puji Tuhan. Saya tidak pernah mengalami pencopetan/perampokan selama naik angkot," ungkap Ari bersyukur.

Dia mengaku, tidak ada kekhawatiran naik angkot. Sebaliknya, dia cenderung lebih khawatir pada keluarga/temannya ketika menaiki angkot dan mengalami kejahatan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6653 seconds (0.1#10.140)