Penculikan dalam angkot resahkan mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Kasus dugaan penculikan kembali terjadi. Annisa Azwar (20), mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia (UI) meninggal pada Minggu, 10 Februari 2013 dini hari. Dia meninggal akibat melompat dari angkot karena menghindari ancaman penculikan.
Kejadian tragis itu memicu reaksi dari mahasiswa yang berdomisili di Jakarta. "Kalau menurut saya hati-hati sendiri. Orang jahat kan dimana-mana. Kalau naik angkot, lebih baik yang ramai. Dan kalau pulang malam, mungkin bisa dijemput keluarga," papar Regina, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Senin (11/2/2013).
Serupa dengan Regina, Emilia, mahasiswa jurusan Marketing Komunikasi, Universitas Bina Nusantara (Binus) meminta para wanita agar lebih waspada dalam memilih angkot yang digunakan.
"Perhatikan juga penampilan angkot. Kalau cari angkot yang kacanya tidak gelap dan ramai perempuannya," terangnya.
Mahasiswa lainnnya, Agnes Tanojo, dari Universitas Trisakti of Management ikut berpendapat. Menurutnya, kalau penculikan akan terjadi karena kekurangan lapangan kerja. Orang-orang lebih memilih cara instan untuk mendapatkan uang.
"Dan juga proses hukum di Indonesia tidak ketat. Jadi mereka tidak terlalu takut sama hukum yang berlaku. Kesalahannya diulang terus menerus," ungkapnya.
Kejadian tragis itu memicu reaksi dari mahasiswa yang berdomisili di Jakarta. "Kalau menurut saya hati-hati sendiri. Orang jahat kan dimana-mana. Kalau naik angkot, lebih baik yang ramai. Dan kalau pulang malam, mungkin bisa dijemput keluarga," papar Regina, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Senin (11/2/2013).
Serupa dengan Regina, Emilia, mahasiswa jurusan Marketing Komunikasi, Universitas Bina Nusantara (Binus) meminta para wanita agar lebih waspada dalam memilih angkot yang digunakan.
"Perhatikan juga penampilan angkot. Kalau cari angkot yang kacanya tidak gelap dan ramai perempuannya," terangnya.
Mahasiswa lainnnya, Agnes Tanojo, dari Universitas Trisakti of Management ikut berpendapat. Menurutnya, kalau penculikan akan terjadi karena kekurangan lapangan kerja. Orang-orang lebih memilih cara instan untuk mendapatkan uang.
"Dan juga proses hukum di Indonesia tidak ketat. Jadi mereka tidak terlalu takut sama hukum yang berlaku. Kesalahannya diulang terus menerus," ungkapnya.
(san)