Atasi banjir Jakarta, pemerintah tabur 108,6 ton garam
A
A
A
Sindonews.com - Sejak digelarnya operasi modifikasi cuaca oleh BNPB bersama BPPT didukung BMKG dan TNI pada 26 Januari 2013 hingga hari ini, sudah 108,6 ton bahan semai berupa NaCl (garam dapur yang sudah diolah menjadi tepung), yang disebarkan ke dalam awan. Hal itu diungkapkan DR. Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya.
Menurutnya, total sudah 36 sorti penerbangan, untuk menaburkan bahan semai ke dalam awan, yaitu 24 sorti dengan pesawat Hercules C-130 dan 12 sorti dengan pesawat Casa 212-200.
“Berdasarkan evaluasi sementara menunjukkan, upaya modifikasi cuaca ini telah berhasil mendistribusikan hujan,” katanya, Minggu (10/2/2013).
Jika Dibandingkan dengan rata-rata hujan historis wilayah Jakarta, lanjutnya, curah hujan yang terjadi selama pelaksanaan modifikasi cuaca lebih kecil.
“Berarti ada penurunan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya. Target awal adalah hujan berkurang 30 persen daripada hujan normalnya. Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan untuk menentukan apakah operasi diteruskan atau dipindah ke daerah lain yang rawan banjir,” ungkapnya.
Ia mengaku, rencana awal operasi hingga 25 Maret 2013 dengan disesuaikan kebutuhan di lapangan. Hari ini dilakukan 3 sorti penerbangan. Sorti pertama pada pukul 10.56 - 12.53 WIB menggunakan pesawat Hercules.
“Penyemaian dilakukan pada sel-sel awan Cumulus pada ketinggian 11.000 - 13.000 kaki di Timur Jatiluhur, sampai Lembang dan di daerah Laut Utara Pantai Indramayu dengan bahan 4 ton,” katanya.
Sorti kedua pukul 11:28 - 12:57 WIB menggunakan pesawat CASA 212-200. Penyemaian dilakukan pada sel-sel awan Cu dengan ketinggian 13.000 - 14.000 feet di daerah Cikotok. Ketinggian penyemaian 10.000 feet dan menghabiskan bahan semai 1 ton.
“Sorti ketiga dengan pesawat Hercules A-1323 pada pukul 14:45 - 16:06. Penyemaian dilakukan di daerah Purwakarta, Cikampek dan Subang pada ketinggian 10.000 feet. Di darat telah dilakukan pengoperasian GBG dengan 23 flare di 13 lokasi, dan GBG sistem larutan di 3 lokasi selama masing-masing 6,5 jam,” imbuhnya.
Menurutnya, total sudah 36 sorti penerbangan, untuk menaburkan bahan semai ke dalam awan, yaitu 24 sorti dengan pesawat Hercules C-130 dan 12 sorti dengan pesawat Casa 212-200.
“Berdasarkan evaluasi sementara menunjukkan, upaya modifikasi cuaca ini telah berhasil mendistribusikan hujan,” katanya, Minggu (10/2/2013).
Jika Dibandingkan dengan rata-rata hujan historis wilayah Jakarta, lanjutnya, curah hujan yang terjadi selama pelaksanaan modifikasi cuaca lebih kecil.
“Berarti ada penurunan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya. Target awal adalah hujan berkurang 30 persen daripada hujan normalnya. Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan untuk menentukan apakah operasi diteruskan atau dipindah ke daerah lain yang rawan banjir,” ungkapnya.
Ia mengaku, rencana awal operasi hingga 25 Maret 2013 dengan disesuaikan kebutuhan di lapangan. Hari ini dilakukan 3 sorti penerbangan. Sorti pertama pada pukul 10.56 - 12.53 WIB menggunakan pesawat Hercules.
“Penyemaian dilakukan pada sel-sel awan Cumulus pada ketinggian 11.000 - 13.000 kaki di Timur Jatiluhur, sampai Lembang dan di daerah Laut Utara Pantai Indramayu dengan bahan 4 ton,” katanya.
Sorti kedua pukul 11:28 - 12:57 WIB menggunakan pesawat CASA 212-200. Penyemaian dilakukan pada sel-sel awan Cu dengan ketinggian 13.000 - 14.000 feet di daerah Cikotok. Ketinggian penyemaian 10.000 feet dan menghabiskan bahan semai 1 ton.
“Sorti ketiga dengan pesawat Hercules A-1323 pada pukul 14:45 - 16:06. Penyemaian dilakukan di daerah Purwakarta, Cikampek dan Subang pada ketinggian 10.000 feet. Di darat telah dilakukan pengoperasian GBG dengan 23 flare di 13 lokasi, dan GBG sistem larutan di 3 lokasi selama masing-masing 6,5 jam,” imbuhnya.
(stb)