Banjir Jakarta bukan salah warga miskin kota
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 50-an warga bantaran Waduk Pluit, dari RW 17, Pluit, Jakarta Utara, pagi ini mendatangi Gedung Balai Kota DKI Jakarta meminta pemerintah kota agar tidak menyalahi warga yang tinggal di bantaran waduk dan sungai sebagai penyebab banjir.
"Kami dituduh sebagai penyebab banjir, karena ada pemukiman disekitar bantaran Waduk Pluit. Padahal masalah banjir harus dilihat secara komprehensif dari hulu sampai ke hilir," ujar Edi Saidi dari Urban Poor Concortium, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Dia berharap, pemerintah daerah lebih bijaksana dalam melihat persoalan. Karena penyebab banjir bukan masyarakat miskin, tetapi hilangnya banyak lahan hijau yang dialih fungsikan untuk pembangunan mal, apartemen, dan bangunan menjulang lainnya.
"Kan banyak lahan hijau yang dialih fungsikan menjadi mal, apartemen dan bangunan lainnya yang jadi hutan beton. Kenapa warga yang disalahkan?" lanjut Edi.
Kalaupun ingin direlokasi, sambung Edi, harus ada pembicaraan dengan masyarakat. Karena mereka sudah hidup puluhan tahun di sana. "Jangan asal main dipindah saja," kata Edi berang.
"Kami dituduh sebagai penyebab banjir, karena ada pemukiman disekitar bantaran Waduk Pluit. Padahal masalah banjir harus dilihat secara komprehensif dari hulu sampai ke hilir," ujar Edi Saidi dari Urban Poor Concortium, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Dia berharap, pemerintah daerah lebih bijaksana dalam melihat persoalan. Karena penyebab banjir bukan masyarakat miskin, tetapi hilangnya banyak lahan hijau yang dialih fungsikan untuk pembangunan mal, apartemen, dan bangunan menjulang lainnya.
"Kan banyak lahan hijau yang dialih fungsikan menjadi mal, apartemen dan bangunan lainnya yang jadi hutan beton. Kenapa warga yang disalahkan?" lanjut Edi.
Kalaupun ingin direlokasi, sambung Edi, harus ada pembicaraan dengan masyarakat. Karena mereka sudah hidup puluhan tahun di sana. "Jangan asal main dipindah saja," kata Edi berang.
(san)