Demo hotel mesum di Depok, warga ditodong pistol
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan warga Depok memprotes berdirinya hotel melati yang diduga digunakan sebagai tempat mesum bernama Hotel Grand Kusuma Agung di RW 13, Jalan Raya Cinere, Parung Bingung, Rangkapan Jaya Baru, Depok. Bahkan sejumlah tokoh masyarakat sempat mengalami penodongan pistol oleh pemilik hotel.
Salah satunya yakni Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok Ahmad Tamami Husain. Dia mengaku ditodong dengan sebuah pistol oleh pemilik hotel tersebut.
Ahmad mengatakan, aksi massa ini dilakukan pada Minggu 3 Januari 2013 sekira pukul 22.00-24.00 WIB dini hari. Selain kerap dijadikan tempat mesum, hotel itu juga tidak mengantongi izin alias ilegal. Penolakan-penolakan diakuinya sudah sering dilakukan terhadap keberadaan hotel.
"Masyarakat menolak keberadaan hotel dengan demo, namun tadi malam melakukan penolakan dengan spanduk yang bertuliskan 'Masyarakat menolak keberadaan hotel Grand Kusuma Agung karena digunakan untuk mesum'," katanya kepada wartawan, Senin (4/2/2013).
Setelah spanduk itu dipasang, pemilik hotel Agung Adiningrat mendatangi lokasi dan menurunkan spanduk yang dipasang. Tak lama kemudian, Ahmad yang menghampiri Agung kemudian ditodong menggunakan pistol. "Saya ditodong pistol oleh Agung dan masyarakat tidak terima," terangnya.
Kejadian tersebut juga sudah dilaporkan ke Polres Depok. Menurutnya, terdapat dua pistol yang digunakan oleh pemilik hotel yakni satu senjata laras panjang dan laras pendek yang diisi dengan empat peluru. Ahmad menambahkan, pemilik sempat mengancamnya dan siap menembakkan pistol ke arahnya.
"Dia cuma bilang awas dengan posisi siap menembak," tambah Ahmad.
Kapolres Depok Kombes Pol Achmad Kartiko membenarkan kasus tersebut dan telah ditangangi oleh Unit Reskrim Polres Depok.
Salah satunya yakni Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok Ahmad Tamami Husain. Dia mengaku ditodong dengan sebuah pistol oleh pemilik hotel tersebut.
Ahmad mengatakan, aksi massa ini dilakukan pada Minggu 3 Januari 2013 sekira pukul 22.00-24.00 WIB dini hari. Selain kerap dijadikan tempat mesum, hotel itu juga tidak mengantongi izin alias ilegal. Penolakan-penolakan diakuinya sudah sering dilakukan terhadap keberadaan hotel.
"Masyarakat menolak keberadaan hotel dengan demo, namun tadi malam melakukan penolakan dengan spanduk yang bertuliskan 'Masyarakat menolak keberadaan hotel Grand Kusuma Agung karena digunakan untuk mesum'," katanya kepada wartawan, Senin (4/2/2013).
Setelah spanduk itu dipasang, pemilik hotel Agung Adiningrat mendatangi lokasi dan menurunkan spanduk yang dipasang. Tak lama kemudian, Ahmad yang menghampiri Agung kemudian ditodong menggunakan pistol. "Saya ditodong pistol oleh Agung dan masyarakat tidak terima," terangnya.
Kejadian tersebut juga sudah dilaporkan ke Polres Depok. Menurutnya, terdapat dua pistol yang digunakan oleh pemilik hotel yakni satu senjata laras panjang dan laras pendek yang diisi dengan empat peluru. Ahmad menambahkan, pemilik sempat mengancamnya dan siap menembakkan pistol ke arahnya.
"Dia cuma bilang awas dengan posisi siap menembak," tambah Ahmad.
Kapolres Depok Kombes Pol Achmad Kartiko membenarkan kasus tersebut dan telah ditangangi oleh Unit Reskrim Polres Depok.
(san)