Stok daging sapi di Depok aman
A
A
A
Sindonews.com - Harga daging sapi di pasar tradisional Depok masih tergolong tinggi, yakni dikisaran Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Namun, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kota Depok menjamin bahwa stok daging sapi di Depok tetap aman.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kota Depok Zalfinus Irwan mengatakan, pihaknya juga menyalurkan pasokan daging sapi bagi wilayah Jakarta. Menurutnya, harga selalu tinggi, kemungkinan disebabkan dampak demo mogok para pedagang daging beberapa waktu lalu.
"Ketersediaan dagingnya atau sapinya, Depok enggak ada yang terganggu, sapinya ada. Lihat indikasinya, bisa jadi karena faktor demo. Sampai sekarang, tidak untungkan pedagang," tegasnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Jumat (1/2/2013).
Dia mengakui, penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) memang agak menurun 15 hingga 20 persen. Dia berupaya untuk mengembalikan geliat penyembelihan sapi agar kembali normal.
"Penyembelihan sapi menurun 15-20 persen, mungkin kaitannya dengan stok. Tapi sejauh ini aman, normal-normal saja. Aspek ketersediaan enggak ada gangguan. Secara nasional ada mungkin. Biasanya sehari 80 sapi disembelih, paling sekarang kurang 15 ekor," ungkapnya.
Dia meyakini, para konsumen tetap sanggup membeli daging sapi dan stok daging sapi di lapak para pedagang di Depok tetap laku terjual. Dia memprediksi jika penyembelihan sudah kembali normal, maka harga daging di Depok akan dapat ditekan ke angka Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.
"Bisa turun harganya, kalau sudah normal lagi, 100 persen. Tapi barangkali ada yang setting harga. Siapa yang punya kepentingan, apakah bandar sapinya, atau siapa dibalik ini, saya pribadi berharap harga jangan terlalu tinggi," imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kota Depok Zalfinus Irwan mengatakan, pihaknya juga menyalurkan pasokan daging sapi bagi wilayah Jakarta. Menurutnya, harga selalu tinggi, kemungkinan disebabkan dampak demo mogok para pedagang daging beberapa waktu lalu.
"Ketersediaan dagingnya atau sapinya, Depok enggak ada yang terganggu, sapinya ada. Lihat indikasinya, bisa jadi karena faktor demo. Sampai sekarang, tidak untungkan pedagang," tegasnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Jumat (1/2/2013).
Dia mengakui, penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) memang agak menurun 15 hingga 20 persen. Dia berupaya untuk mengembalikan geliat penyembelihan sapi agar kembali normal.
"Penyembelihan sapi menurun 15-20 persen, mungkin kaitannya dengan stok. Tapi sejauh ini aman, normal-normal saja. Aspek ketersediaan enggak ada gangguan. Secara nasional ada mungkin. Biasanya sehari 80 sapi disembelih, paling sekarang kurang 15 ekor," ungkapnya.
Dia meyakini, para konsumen tetap sanggup membeli daging sapi dan stok daging sapi di lapak para pedagang di Depok tetap laku terjual. Dia memprediksi jika penyembelihan sudah kembali normal, maka harga daging di Depok akan dapat ditekan ke angka Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.
"Bisa turun harganya, kalau sudah normal lagi, 100 persen. Tapi barangkali ada yang setting harga. Siapa yang punya kepentingan, apakah bandar sapinya, atau siapa dibalik ini, saya pribadi berharap harga jangan terlalu tinggi," imbuhnya.
(san)