800 warga Bukit Duri tak pegang KJS
A
A
A
Sindonews.com - Minimnya sosialisasi Kartu Jakarta Sehat (KJS) menghambat berdiri Pemerintahan Jakarta Baru di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dinilai kontras dengan kebijakan Jokowi yang ingin serba cepat, namun tak didukung oleh pejabat daerah disekitarnya.
Berdasarkan penelusuran Sindonews, tampak warga kurang mampu di kawasan Bukit Duri, di lingkungan RT 08/09 dan wilayah sekitarnya yang berjumlah sekira 800 orang masih belum mendapatkan layanan kesehatan murah.
Padahal, sudah sejak 10 November 2012 lalu, kartu ajaib ini diluncurkan Gubernur DKI yang juga mantan Wali Kota Solo itu. Sejak saat itu, warga kurang mampu di lingkungan RT 08/09 tidak mengetahui fakta adanya KJS. Bahkan, RT setempat tidak mengetahui adanya KJS.
"KJS apaan? Saya bingung kartu apa itu. Tapi katanya itu kartu sehat. Sudah banyak warga yang datang menanyakan itu, tapi saya harus jawab apa? Karena tidak pernah ada undangan untuk bicara soal itu," kata Abdul Hamid, Ketua Rt 08/09, saat di sambangi Sindonews di kediamannya, Jumat (25/1/2013).
Saat Sindonews mendatangi kantor Kelurahan Bukit Duri, Lurah Bukit Duri Muhammad Isa Sarnuri, justru mengeluarkan penyataan yang sama mengejutkan dengan Ketua RT 08/09.
"Saya kurang tahu perkembangan terakhirnya karena semuanya langsung di data dan diurus di puskesmas, nanti konfirmasi saja ke puskesmas," terangnya.
Saling lempar tanggungjawab membuat warga menjadi semakin sulit mengakses pelayanan publik yang seharusnya ada untuk mereka. Padahal, dalam kondisi musim hujan seperti sekarang ini, keberadaan KJS sangat dibutuhkan warga, baik mereka yang menjadi korban banjir maupun tidak.
"Hanya ada 502 KJS yang dibagikan saat launching perdana, dan sejauh ini belum ada laporan dari puskesmas berapa warga yang sudah mendapat KJS," tukasnya.
Berdasarkan penelusuran Sindonews, tampak warga kurang mampu di kawasan Bukit Duri, di lingkungan RT 08/09 dan wilayah sekitarnya yang berjumlah sekira 800 orang masih belum mendapatkan layanan kesehatan murah.
Padahal, sudah sejak 10 November 2012 lalu, kartu ajaib ini diluncurkan Gubernur DKI yang juga mantan Wali Kota Solo itu. Sejak saat itu, warga kurang mampu di lingkungan RT 08/09 tidak mengetahui fakta adanya KJS. Bahkan, RT setempat tidak mengetahui adanya KJS.
"KJS apaan? Saya bingung kartu apa itu. Tapi katanya itu kartu sehat. Sudah banyak warga yang datang menanyakan itu, tapi saya harus jawab apa? Karena tidak pernah ada undangan untuk bicara soal itu," kata Abdul Hamid, Ketua Rt 08/09, saat di sambangi Sindonews di kediamannya, Jumat (25/1/2013).
Saat Sindonews mendatangi kantor Kelurahan Bukit Duri, Lurah Bukit Duri Muhammad Isa Sarnuri, justru mengeluarkan penyataan yang sama mengejutkan dengan Ketua RT 08/09.
"Saya kurang tahu perkembangan terakhirnya karena semuanya langsung di data dan diurus di puskesmas, nanti konfirmasi saja ke puskesmas," terangnya.
Saling lempar tanggungjawab membuat warga menjadi semakin sulit mengakses pelayanan publik yang seharusnya ada untuk mereka. Padahal, dalam kondisi musim hujan seperti sekarang ini, keberadaan KJS sangat dibutuhkan warga, baik mereka yang menjadi korban banjir maupun tidak.
"Hanya ada 502 KJS yang dibagikan saat launching perdana, dan sejauh ini belum ada laporan dari puskesmas berapa warga yang sudah mendapat KJS," tukasnya.
(san)