Korban banjir di Bukit Duri belum dapat KJS
A
A
A
Sindonews.com - Banjir besar yang melanda kawasan ibu kota beberapa hari lalu, mengakibatkan sejumlah pengungsi dan korban banjir terserang penyakit. Kendati begitu, banyak dari mereka yang tidak mau berobat ke rumah sakit, karena belum memegang Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Seperti dialami Rohma, warga RT 08/09, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Timur. Dia mengaku sejak sebulan diluncurkan, dirinya masih belum mendapatkan KJS yang dijanjikan. Para tetangga di rumahnya juga banyak yang mengalami nasib serupa.
"Kita belum dapat kalau KJS, berobat memang gratis, tapi belum ada KJS," katanya kepada Sindonews, di Jakarta, Kamis (24/1/2013).
Hartati, tetangga Rohma menimpali. Dia mengaku pernah meminta KJS pada Ketua Rukun Tetangga (RT), tetapi menurut pengakuan RT belum ada KJS dari pihak kelurahan. "Kita pernah minta, tapi kata RT belum ada KJS dari kelurahan," katanya heran.
Dia berharap, warga yang belum mendapatkan KJS segera didata. Karena, hampir sebagian besar pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta ini, belum mendapat KJS.
"Kami takut bila tidak ada KJS dan ada keluarga yang sakit berat tidak mendapat pelayanan gratis. Kita ingin KJS itu ada," imbuhnya.
Seperti dialami Rohma, warga RT 08/09, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Timur. Dia mengaku sejak sebulan diluncurkan, dirinya masih belum mendapatkan KJS yang dijanjikan. Para tetangga di rumahnya juga banyak yang mengalami nasib serupa.
"Kita belum dapat kalau KJS, berobat memang gratis, tapi belum ada KJS," katanya kepada Sindonews, di Jakarta, Kamis (24/1/2013).
Hartati, tetangga Rohma menimpali. Dia mengaku pernah meminta KJS pada Ketua Rukun Tetangga (RT), tetapi menurut pengakuan RT belum ada KJS dari pihak kelurahan. "Kita pernah minta, tapi kata RT belum ada KJS dari kelurahan," katanya heran.
Dia berharap, warga yang belum mendapatkan KJS segera didata. Karena, hampir sebagian besar pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta ini, belum mendapat KJS.
"Kami takut bila tidak ada KJS dan ada keluarga yang sakit berat tidak mendapat pelayanan gratis. Kita ingin KJS itu ada," imbuhnya.
(san)