2012, utang Jamkesda Bekasi Rp21 miliar
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mempunyai utang sebesar Rp21 miliar, dalam Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) tahun anggaran 2012 lalu, kepada pihak rumah sakit yang melayani pelayanan Jamkesda dan Jamkesmas di Bekasi.
”Kami mempunyai utang hingga Rp21 miliar ke setiap rumah sakit rujukan, untuk pelayanan Jamkesda pada tahun 2012 lalu, tahun ini akan kita bayar lunas tunggakan Jamkesda tersebut,” ujar Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, Senin (21/1/2013).
Menurut Rohim, Kabupaten Bekasi pada APBD 2013 ini sudah menganggarkan sebesar Rp31 miliar, untuk Jamkesda dan Rp6 miliar untuk peningkatan pelayanan kesehatan.
“Dengan rincian, Rp21 miliar bayar hutang dan 10 miliar untuk cadangan Jamkesda di tahun 2013 ini,” ungkapnya.
Selain Jamkesda, kata Rohim, Pemkab Bekasi juga mengalokasikan peningkatan jasa pelayanan puskesmas sebesar Rp6 miliar. Anggaran tersebut untuk sertifikasi perawat, dokter dan bidan di seluruh puskesmas. Bahkan, anggaran ini untuk meningkatkan pelayanan masyarakat tidak mampu.
”Kalau seluruh perawat, bidan dan dokter di puskesmas mendapat sertifikasi, otomatis pelayanan akan menjadi baik. Semua dilakukan untuk kebaikan masyarakat, Selain pelayanan Jamkesda yang baik, pelayanan kesehatan di Puskemas mempuyai mutu seperti RS lainya,” tambahnya.
”Kami mempunyai utang hingga Rp21 miliar ke setiap rumah sakit rujukan, untuk pelayanan Jamkesda pada tahun 2012 lalu, tahun ini akan kita bayar lunas tunggakan Jamkesda tersebut,” ujar Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, Senin (21/1/2013).
Menurut Rohim, Kabupaten Bekasi pada APBD 2013 ini sudah menganggarkan sebesar Rp31 miliar, untuk Jamkesda dan Rp6 miliar untuk peningkatan pelayanan kesehatan.
“Dengan rincian, Rp21 miliar bayar hutang dan 10 miliar untuk cadangan Jamkesda di tahun 2013 ini,” ungkapnya.
Selain Jamkesda, kata Rohim, Pemkab Bekasi juga mengalokasikan peningkatan jasa pelayanan puskesmas sebesar Rp6 miliar. Anggaran tersebut untuk sertifikasi perawat, dokter dan bidan di seluruh puskesmas. Bahkan, anggaran ini untuk meningkatkan pelayanan masyarakat tidak mampu.
”Kalau seluruh perawat, bidan dan dokter di puskesmas mendapat sertifikasi, otomatis pelayanan akan menjadi baik. Semua dilakukan untuk kebaikan masyarakat, Selain pelayanan Jamkesda yang baik, pelayanan kesehatan di Puskemas mempuyai mutu seperti RS lainya,” tambahnya.
(stb)