Warga Gunung Putri mulai bersihkan rumah
A
A
A
Sindonews.com - Meski wilayah Bogor, khususnya kawasan Puncak (hulu sungai Ciliwung) diguyur hujan gerimis. Namun, tidak membuat debit air di Bendung Katulampa, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, meningkat.
Berdasarkan pantauan hingga sore hari, ketinggian air di Bendung Katulampa sejak semalam masih bertahan di posisi 80 centimeter dengan status siaga IV.
Meski demikian, petugas Jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman menuturkan, bagi warga yang tinggal dibantaran kali Ciliwung, agar tetap waspada.
"Karena hujan di Bogor baru saja turun tadi pagi. Di Katulampa sendiri masih gerimis, sedangkan di Puncak hujan deras, untuk itu tidak menutup kemungkinan air sungai ciliwung akan kembali naik jika hujan deras di Bogor berlangsung lama," kata Andi kepada Sindonews, Minggu (20/1/2013).
Lebih lanjut ia menjelaskan, 80 centimeter merupakan posisi terendah sejak sepekan terakhir ini, sebab pada beberapa waktu lalu, Katulampa sempat menyentuh 150 hingga 200 centimeter dengan status siaga I.
"Mudah-mudahan kondisi cuaca stabil, sehingga ketinggian air di Bendung Katulampa bisa bertahan bahkan menurun hingga normal," katanya.
Sementara itu, dua hari pasca banjir, Jumat 18 Januari 2013 lalu, warga di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor mulai membersihkan kediamannya. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mendistribusikan makanan hingga hari ini.
"Air sudah mulai surut sejak kemarin, namun setelah banjir lumpur setinggi 30 senti berada dimana-mana," ungkap Wawan penghuni blok Y8, No 8 Villa Nusa indah 2, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Wawan juga menerangkan, di blok merekalah ketinggian air yang paling tinggi atau mencapai 1,5 meter, "Karena blok Y sendiri berada di tikungan sungai Cileungsi, ditambah dengan tembok pembatas setinggi tiga meter dan sepanjang 20 meter jebol terhantam air," katanya.
Sementara Sekertaris Desa Bojongkulur, Kusnadi mengatakan, sudah dibuat dapur umum, pos kesehatan sedangkan untuk logistik untuk hari ini sudah cukup. "Hari ini para korban banjir masih makan makanan cepat saji dan pendistribusiannya sudah dilakukan," katanya.
Sedangkan Bambam, penghuni blok S/4 mengusulkan agar enam titik tembok pembatas yang jebol tersebut segera diperbaiki. "Saya takutnya bila hujan tiba, air sungai Cileungsi menguap kembali, sedangkan tembok belum diperbaiki," katanya.
Berdasarkan pantauan hingga sore hari, ketinggian air di Bendung Katulampa sejak semalam masih bertahan di posisi 80 centimeter dengan status siaga IV.
Meski demikian, petugas Jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman menuturkan, bagi warga yang tinggal dibantaran kali Ciliwung, agar tetap waspada.
"Karena hujan di Bogor baru saja turun tadi pagi. Di Katulampa sendiri masih gerimis, sedangkan di Puncak hujan deras, untuk itu tidak menutup kemungkinan air sungai ciliwung akan kembali naik jika hujan deras di Bogor berlangsung lama," kata Andi kepada Sindonews, Minggu (20/1/2013).
Lebih lanjut ia menjelaskan, 80 centimeter merupakan posisi terendah sejak sepekan terakhir ini, sebab pada beberapa waktu lalu, Katulampa sempat menyentuh 150 hingga 200 centimeter dengan status siaga I.
"Mudah-mudahan kondisi cuaca stabil, sehingga ketinggian air di Bendung Katulampa bisa bertahan bahkan menurun hingga normal," katanya.
Sementara itu, dua hari pasca banjir, Jumat 18 Januari 2013 lalu, warga di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor mulai membersihkan kediamannya. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mendistribusikan makanan hingga hari ini.
"Air sudah mulai surut sejak kemarin, namun setelah banjir lumpur setinggi 30 senti berada dimana-mana," ungkap Wawan penghuni blok Y8, No 8 Villa Nusa indah 2, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Wawan juga menerangkan, di blok merekalah ketinggian air yang paling tinggi atau mencapai 1,5 meter, "Karena blok Y sendiri berada di tikungan sungai Cileungsi, ditambah dengan tembok pembatas setinggi tiga meter dan sepanjang 20 meter jebol terhantam air," katanya.
Sementara Sekertaris Desa Bojongkulur, Kusnadi mengatakan, sudah dibuat dapur umum, pos kesehatan sedangkan untuk logistik untuk hari ini sudah cukup. "Hari ini para korban banjir masih makan makanan cepat saji dan pendistribusiannya sudah dilakukan," katanya.
Sedangkan Bambam, penghuni blok S/4 mengusulkan agar enam titik tembok pembatas yang jebol tersebut segera diperbaiki. "Saya takutnya bila hujan tiba, air sungai Cileungsi menguap kembali, sedangkan tembok belum diperbaiki," katanya.
(mhd)