Nahas, rumah kemalingan setelah ditinggal mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Nasib nahas dialami Bahrudin, rumahnya di Perumahan Priuk Damai, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Banten, dibobol maling saat dia bersama keluarganya mengungsi.
Dia menjelaskan, barang yang berhasil dibawa maling tersebut merupakan barang elektronik. "Barang elektronik seperti kipas, televisi, radio, dan beberapa barang berharga hilang semua," kata Bahrudin pada wartawan, di Tangerang, Banten, Sabtu (19/1/2013).
Dia menuturkan, diketahui rumahnya dibobol maling, saat dia sengaja menengok rumahnya hari ini. Namun, dirinya kaget, saat banyak barang-barang miliknya yang hilang. Kemudian, dia bersama tim relawan berupaya menyisir, akan tetapi hasilnya nihil.
"Bagaimana ini, petugas yang menyuruh kita ngungsi tapi bisa kebobolan kayak sekarang," ujarnya.
Camat Priuk Engkos Jarkasih mengatakan, pihaknya bersama dengan polisi sudah berupaya melakukan upaya pengamanan. "Sudah maksimal upaya yang dilakukan tapi ya masih ada saja musibah," ucapnya.
Warga lain yang mengetahui ada rumah warga yang kebobolan, secara spontan memeriksa rumahnya masing-masing. Akibatnya, sebagian warga yang ketinggian airnya di bawah 1,5 meter akhirnya tidak mau kembali kepengungsian dan memilih di rumah untuk menjaga barang miliknya.
Dia menjelaskan, barang yang berhasil dibawa maling tersebut merupakan barang elektronik. "Barang elektronik seperti kipas, televisi, radio, dan beberapa barang berharga hilang semua," kata Bahrudin pada wartawan, di Tangerang, Banten, Sabtu (19/1/2013).
Dia menuturkan, diketahui rumahnya dibobol maling, saat dia sengaja menengok rumahnya hari ini. Namun, dirinya kaget, saat banyak barang-barang miliknya yang hilang. Kemudian, dia bersama tim relawan berupaya menyisir, akan tetapi hasilnya nihil.
"Bagaimana ini, petugas yang menyuruh kita ngungsi tapi bisa kebobolan kayak sekarang," ujarnya.
Camat Priuk Engkos Jarkasih mengatakan, pihaknya bersama dengan polisi sudah berupaya melakukan upaya pengamanan. "Sudah maksimal upaya yang dilakukan tapi ya masih ada saja musibah," ucapnya.
Warga lain yang mengetahui ada rumah warga yang kebobolan, secara spontan memeriksa rumahnya masing-masing. Akibatnya, sebagian warga yang ketinggian airnya di bawah 1,5 meter akhirnya tidak mau kembali kepengungsian dan memilih di rumah untuk menjaga barang miliknya.
(maf)