BNP2TKI latih buruh migran jadi pengusaha

Jum'at, 18 Januari 2013 - 05:05 WIB
BNP2TKI latih buruh migran jadi pengusaha
BNP2TKI latih buruh migran jadi pengusaha
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 15.000 orang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mendapat pelatihan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Setelah pulang ke tanah air, para TKI itu diharapkan menjadi wirausaha melalui modal yang dimiliki dari hasil bekerja di luar negeri.

BNP2TKI tidak hanya memiliki tanggung jawab memberangkatkan dan melindungi TKI, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap para TKI.

"BNP2TKI telah melakukan pelatihan terhadap TKI purna berdingkari itu. Jumlahnya mencapai 10 ribu sampai 15 ribu orang. Banyak diantara mereka yang berhasil," kata Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat saat membuka acara Indonesia Worker Award 2012 di Universitas Indonesia (UI), Kamis (17/1/2013).

Pihaknya bekerjasama dengan Non Govermant Organisatian (NGO), Wold Bank, dan CSR perusahaan. Walaupun masih banyak TKI purna berdingkari yang harus dilatih.

"Yang terpenting bagi saya, mereka memiliki keinginan untuk berubah. Karena hasrat ingin berubah merupakan aset paling berharga," terangnya.

Jumhur bercerita, saat meresmikan pasar di Lampung dirinya merasa terenyuh dengan kesuksesan pasar tersebut yang mampu berkembang tanpa campur tangan pemerintah sama sekali. Sebanyak 100 kios itu, adalah milik mantan TKI.

"Kita masih memiliki tugas berat memberikan pelatihan-pelatihan kepada TKI lainnya. Kita bersyukur jika tugas ini dikerjakan bersama-sama, artinya tidak hanya BNP2TKI yang memiliki tanggung jawab terhadap mereka," tegasnya.

Di tempat yang sama, Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Center for Public Policy Stadies (ICPPS) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Nining I Soesilo mengatakan, TKI yang bekerja di luar negeri pertahun sekitar 635 ribu orang.

Jika dilengkapi dengan jumlah rumitansi (dana yang dibawa masuk pekerja) yang dikirim ke dalam negeri, rata-rata mencapai Rp60,59 triliun. Namun faktanya, masih sangat sedikit TKI purna yang bersedia mengubah 'jalur hidup' dari seorang pekerja menjadi pemberi pekerja.

"Padahal mereka memiliki modal layak, baik dari hasil mereka bekerja di luar negeri maupun modal berupa ketangguhan mental," ungkap Nining.

Menurut dia, program Indonesia Migrant Worker Award 2012 berusaha memotivasi dan menginspirasi TKI purna dan keluarga TKI lainnya untuk lebih produktif menggunakan dana remitansinya.

"Tahun ini penghargaan diberikan untuk dua kategori, yaitu: TKI Purna Wirausaha dan TKI Purna Inspiratif," katanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5224 seconds (0.1#10.140)