Menteri PU: Butuh waktu atasi banjir

Kamis, 17 Januari 2013 - 17:36 WIB
Menteri PU: Butuh waktu...
Menteri PU: Butuh waktu atasi banjir
A A A
Sindonews.com- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan upaya yang dilakukan kementeriannya untuk mengatasi banjir di Jakarta yaitu melalui pembangunan infrastruktur seperti waduk untuk menanggulangi banjir. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan dalam situasi ini yang dapat dilakukan adalah membantu korban banjir.

Mengingat, pekerjaan Kementerian PU dalam mengatasi banjir adalah membangun infrastruktur yang memerlukan beberapa tahun. Ia mengaku, upaya untuk mengatasi banjir secara terstruktur berlangsung sepanjang tahun.

"Saat ini yang kami lakukan adalah penanganan darurat banjir yang menitikberatkan pada korban banjir. Seperti bantuan makanan dan minuman, air bersih dengan mobil tank, perahu karet, karung pasir dan pompa. Karena pekerjaan yang kami lakukan bersifat permanen dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar seperti pembangunan waduk, rehabilitasi situ dan sungai,” ujar Djoko dalam situs resmi Kementerian PU di Jakarta, Kamis (17/1/2013).

Dia menjelaskan, Kementerian PU telah melakukan berbagai upaya dalam melakukan penggendalian banjir. Di wilayah hilir dilakukan pembangunan waduk, rehabilitasi situ dan penghutanan. Sedangkan di hilir dengan pembangunan banjir kanal dan normalisasi kali/sungai serta pemeliharaannya. Pembangunan polder dan sistem pengendalian banjir serta pemeliharaannya. Serta, antisipasi air pasang dan pencegahan Land Subsidence.

Untuk penanganan darurat banjir yang terjadi saat ini, PU bekerjasama dengan BNPB dan Pemda setempat."Penanganan PU dalam mengatasi banjir sudah cukup banyak. Yakni pembangunan tanggul-tanggul, waduk danfloodway seperti Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT). BKB dahulu pendek, saat ini sudah ditinggikan dan menyelamatkan beberapa lokasi banjir. BKT menyelamatkan 16 lokasi banjir khususnya di Jakarta Timur," jelas Djoko.

Peningkatan kapasitas BKB dari Pintu Air Manggarai hingga Pantai Indah Kapuk sepanjang 17,3 km yakni dengan meninggikan tanggul. BKB mampu mengurangi banjir di enam lokasi, yaitu Kapuk Muara T.Gong, Kerendang Duri Utara, Tomang Rawa Kepa, Jati Pulo, Jati Pinggir dan Jelambar. Pembangunan Banjir Kanal Timur dengan total biaya Rp4,9 trilliun mampu mengurangi 16 kawasan rawan genangan. Antara lain Yos Sudarso, Sunter Timur, Pulo Mas, Pulo Mas Nangkarawa Badak, Tugu Lagoa, Tugu Utara, Perum Walikota Jakut, Kelapa Gading, Rawa Bunga, dan Cipinang Jaya.

Adapun penanganan jangka pendek dan menengah yang dilakukan PU yakni normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke Hulu dan Kali Sunter. Kali Pesanggarhan meningkatkan kapasitas dari 30 m3/detik menjadi 114 m3/detik di Jembatan Cinere; 2.5,23 m3/detik di IKPN, 220 m3/detik di Pintu Air Koneng. Normalisasi di Kali Angke Hulu dengan peningkatan kapasitas 30m3/detik menjadi 135 m3/detik di Graha Bintaro; 160 m3/detik di Pondok Bahar Tangerang dan 198 m3/detik di pertemuan Cengkareng Drain.

Sedangkan di Kali Sunter, peningkatan kapasitas dari 28 m3/detik menjadi 120 m3/detik di Jembatan Delta; 130 m3/detik di Lubang Buaya dan 146 m3/detik di pertemuan dengan BKT. Kegiatan normalisasi Kali Pesanggarahan, Kali Angke Hulu dan Kali Sunter dilaksanakan mulai 2011 hingga 2014.

Upaya penanganan banjir lainnya yakni penataan Sungai Ciliwung, Sudetan Kali Ciliwung di Kebon Baru dan Kalibata; Resettlement penduduk di bantaran dan badan Kali Ciliwung; Jakarta Urgent Mitigation Project (JUFMP)/ Jakarta Emergency Dregging Initiative (JEDI).
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8500 seconds (0.1#10.140)