Akibat banjir, motor masuk Jalan Tol
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta sejak semalam membuat aktivitas di Jakarta pada Kamis (17/1/2013) terhambat. Bahkan, arus lalu lintas di dalam kota lumpuh akibat padatnya laju kendaraan yang hendak keluar-masuk tol.
Misalnya, jalan arteri dari Cawang ke Grogol terlihat macet total. Arus lalu lintas di Jalan Tol pun terpaksa merayap. Para pengemudi sepeda motor pun memilih masuk ke dalam ruas tol dari Cawang ke Semanggi.
"Kami memang mempersilakan sepeda motor masuk ruas tol, karena jalan arteri sudah tidak bisa dilalui lagi. Kami tidak mau jalan arteri dan tol semuanya macet," kata Diretur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) saat dihubungi Sindonews.
Menurutnya, jika jalan tol dan arteri macet, maka akan menggangu perekonomian dalam negeri terutama Jakarta.
"Sepeda motor masuk tol Cawang-Semanggi sudah sejak tadi pagi. Kami belum tahu sampai kapan iniakan dihentikan, tetai sampai siang ini sepeda motor masih boleh masuk tol," uajrnya.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar wilayah Jakarta terendam banjir. Bahkan, aktifitas masyarakat kebanyakan tertunda, belum lagi lembaga negara yang tidak optimal dalam menjalankan kinerjanya.
Misalnya, jalan arteri dari Cawang ke Grogol terlihat macet total. Arus lalu lintas di Jalan Tol pun terpaksa merayap. Para pengemudi sepeda motor pun memilih masuk ke dalam ruas tol dari Cawang ke Semanggi.
"Kami memang mempersilakan sepeda motor masuk ruas tol, karena jalan arteri sudah tidak bisa dilalui lagi. Kami tidak mau jalan arteri dan tol semuanya macet," kata Diretur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) saat dihubungi Sindonews.
Menurutnya, jika jalan tol dan arteri macet, maka akan menggangu perekonomian dalam negeri terutama Jakarta.
"Sepeda motor masuk tol Cawang-Semanggi sudah sejak tadi pagi. Kami belum tahu sampai kapan iniakan dihentikan, tetai sampai siang ini sepeda motor masih boleh masuk tol," uajrnya.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar wilayah Jakarta terendam banjir. Bahkan, aktifitas masyarakat kebanyakan tertunda, belum lagi lembaga negara yang tidak optimal dalam menjalankan kinerjanya.
(mhd)