Kadis PU: Banjir karena tata lahan yang berubah
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo menyatakan, banjir yang ada saat ini di wilayah Jakarta disebabkan tata guna lahan yang telah berubah.
Menurut Ery, tempat parkir yang biasanya menampung debit air kini sudah berubah menjadi bangunan perkantoran dan usaha.
"Hal itulah salah satu penyebab banjir di Jakarta, tata guna lahan yang berubah. Tempat parkir air sudah dibangun semua" jelas Ery kepada Sindonews, Kamis (17/1/2013).
Selain parkir air yang minim, Ery menyebut, permasalahan banjir yang ada di Jakarta juga disebabkan karena lebar sungai yang ada sangat kecil. Hal itu tentunya berdampak pada meluapnya air jika intensitas hujan tinggi ditambah banjir kiriman dari Bogor, dan Puncak.
"Contoh di Sungai Ciliwung, sebelah selatan sudah lebar, tetapi kirinya kecil hanya 15-20cm. Dari Manggarai ke Kampung Pulo saja hanya memiliki sisi 20 cm, tentu saja akan meluap. Dan Sungai Ciliwung hanya mampu menampung 25 persen dari debit air maksimal," jelasnya.
Sementara terkait sistem drainasse yang dimiliki DKI Jakarta, Ery menyebut drainasse yang ada saat ini hanya mampu bertahan dengan usia dua hingga lima tahun saja.
"Maka itu saya mengajukan dana Rp10 miliar untuk membereskan permasalahan drainasse," jelasnya
Menurut Ery, tempat parkir yang biasanya menampung debit air kini sudah berubah menjadi bangunan perkantoran dan usaha.
"Hal itulah salah satu penyebab banjir di Jakarta, tata guna lahan yang berubah. Tempat parkir air sudah dibangun semua" jelas Ery kepada Sindonews, Kamis (17/1/2013).
Selain parkir air yang minim, Ery menyebut, permasalahan banjir yang ada di Jakarta juga disebabkan karena lebar sungai yang ada sangat kecil. Hal itu tentunya berdampak pada meluapnya air jika intensitas hujan tinggi ditambah banjir kiriman dari Bogor, dan Puncak.
"Contoh di Sungai Ciliwung, sebelah selatan sudah lebar, tetapi kirinya kecil hanya 15-20cm. Dari Manggarai ke Kampung Pulo saja hanya memiliki sisi 20 cm, tentu saja akan meluap. Dan Sungai Ciliwung hanya mampu menampung 25 persen dari debit air maksimal," jelasnya.
Sementara terkait sistem drainasse yang dimiliki DKI Jakarta, Ery menyebut drainasse yang ada saat ini hanya mampu bertahan dengan usia dua hingga lima tahun saja.
"Maka itu saya mengajukan dana Rp10 miliar untuk membereskan permasalahan drainasse," jelasnya
(rsa)