Pembangunan tahap akhir RSUD habiskan Rp20 Miliar
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar, untuk penyelesaian pembangunan gedung dan penambahan fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Pasalnya, pembangunan dilakukan sejak tahun 2010 lalu.
Selain itu, untuk menunjang perubahan status dari tipe C ke tipe B, diperkirakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, akan mengucurkan anggaran sebesar Rp12,5 miliar dari APBD Provinsi. Saat ini, masih masuk pembahasan antara Bekasi dan Jawa Barat.
"Besar anggaran itu yang kami usulkan, tapi itu tergantung dari hasil evaluasi APBD oleh gubernur. Bisa saja anggaran yang kita usulkan itu berubah menjadi lebih besar," ujar Dirut RSUD Kabupaten Bekasi Suwarno, Selasa (15/1/2013).
Menurut Suwarno, besaran anggaran disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas rumah sakit menjelang naiknya status tipe. Diperkirakan, RSUD Kabupaten Bekasi akan berganti status menjadi tipe B pada tahun ini. Karena, status saat ini menyandang tipe C.
"Kalau status tipe sudah naik menjadi B, fasilitas juga harus mendukung untuk pelayanan yang optimal. Nanti, dari anggaran itu juga untuk pembelian alat seperti CT-scan. Tahun ini pembangunannya direncanakan akan selesai," ungkapnya.
RSUD Kabupaten Bekasi tengah diusulkan untuk diubah namanya menjadi RSUD KH Noer Alie tersebut, saat ini hanya memiliki 90 tempat tidur pasien yang 10 di antaranya untuk kelas II. Sedangkan untuk tenaga medis, jumlah tersbeut masih kurang dari kebutuhan.
"Sarana penunjang baik peralatan maupun jumlah dokternya masih sangat kurang. Sangat sering terjadi, untuk kelas II dan kelas III, over capacity pasien. Kami berharap tidak ada perubahan atas usulan kami dan diberi anggara lebih," terangnya.
Selain itu, untuk menunjang perubahan status dari tipe C ke tipe B, diperkirakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, akan mengucurkan anggaran sebesar Rp12,5 miliar dari APBD Provinsi. Saat ini, masih masuk pembahasan antara Bekasi dan Jawa Barat.
"Besar anggaran itu yang kami usulkan, tapi itu tergantung dari hasil evaluasi APBD oleh gubernur. Bisa saja anggaran yang kita usulkan itu berubah menjadi lebih besar," ujar Dirut RSUD Kabupaten Bekasi Suwarno, Selasa (15/1/2013).
Menurut Suwarno, besaran anggaran disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas rumah sakit menjelang naiknya status tipe. Diperkirakan, RSUD Kabupaten Bekasi akan berganti status menjadi tipe B pada tahun ini. Karena, status saat ini menyandang tipe C.
"Kalau status tipe sudah naik menjadi B, fasilitas juga harus mendukung untuk pelayanan yang optimal. Nanti, dari anggaran itu juga untuk pembelian alat seperti CT-scan. Tahun ini pembangunannya direncanakan akan selesai," ungkapnya.
RSUD Kabupaten Bekasi tengah diusulkan untuk diubah namanya menjadi RSUD KH Noer Alie tersebut, saat ini hanya memiliki 90 tempat tidur pasien yang 10 di antaranya untuk kelas II. Sedangkan untuk tenaga medis, jumlah tersbeut masih kurang dari kebutuhan.
"Sarana penunjang baik peralatan maupun jumlah dokternya masih sangat kurang. Sangat sering terjadi, untuk kelas II dan kelas III, over capacity pasien. Kami berharap tidak ada perubahan atas usulan kami dan diberi anggara lebih," terangnya.
(stb)